Strategi Pengembangan Self-Leadership dalam Organisasi

Pengembangan self leadership adalah hal yang sangat penting bagi organisasi.

Konsep self leadership adalah suatu kemampuan yang harus dimiliki seseorang untuk mencapai apa yang mereka inginkan, dan menjadi aset penting bagi suatu organisasi daalam mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.

Hal ini karena individu yang memiliki kemampuan dalam memimpin dirinya sendiri dapat memahami apa yang harus dilakukan, dan mereka tidak menyulitkan serta dapat mempermudah suatu organisasi dalam menjalankan tugas mereka. Sehingga sangat penting untuk terus dikembangkan. 

Strategi Pengembangan Self-Leadership dalam Organisasi
Gambar. Strategi pengembangan self-leadership dalam organisasi.

Pengembangan self leadership memerlukan beberapa langkah atau strategi yang menjadi tolak ukur, yang bisa melihat seberapa baik individu dapat memimpin dirinya sendiri dan memberikan dampak positif dalam organisasi. Untuk itu hal tersebut akan diuraikan dalam pembahasan dalam artikel ini.

Strategi Mengembangkan Self-Leadership (Kepemimpinan Diri)

Kepemimpinan diri bisa ditingkatkan melalui strategi-strategi kepemimpinan diri yang menjadi tolak ukur seberapa baik seseorang menjadi pemimpin dirinya sendiri. Adapun strategi kepemimpinan diri tersebut adalah : Menurut Manz (1992: 90), strategi kepemimpinan diri ada tiga, yaitu: 

1. Behavioral Focused Strategies 

Pertama yaitu strategi yang berfokus atau berorientasi pada tingkah laku dan kedisiplinan diri seseorang. Dalam kata lain ini merupakan strategi yang berkaitan dengan adanya kemampuan manajemen diri, ketika diperhadapkan untuk menyelesaikan pekerjaan yang sulit.

Akan tetapi setiap pekerjaan atau tugas-tugas sulit dan tidak menarik itu juga harus dianggap sebagai hal yang penting untuk dikerjakan. Artinya seorang individu harus tetap disiplin dalam menjalankan apa yang menjadi tugasnya. Mereka menjaga tindakan agar jangan sampai lalai atau mengabaikan semuanya.

2. Natural Reward Strategies 

Strategi ini bertujuan untuk mengembangkan kepemimpinan diri seseorang, yaitu dengan mengidentifikasi sesuatu yang bisa memberikan dampak positif ketika sedang bekerja. 

Dengan kata lain ini merupakan strategi yang menciptakan perasaan kompeten pada individu, bahwa apa yang dikerjakan akan memberikan dampak baik pada nasibnya sendiri. Sehingga mereka juga mampu menikmati proses dan hasil dari pekerjaan tersebut.

Baca Juga: Mengenal Konsep Self-Leadership, Aspek-Aspek dan Manfaatnya.

Artinya individu harus mampu kreatif mencari dan menciptakan sesuatu yang menyenangkan, serta menjauhkan diri dari hal-hal tidak menyenangkan ketika melaksanakan tugas.

3. Creating Constructive Thought Pattern Strategies 

Strategi kepemimpinan diri yang ketiga ini lebih pada pendekatan internal individu. Yaitu seperti pengembangan pola pikir atau cara seseorang dalam berbicara, memotivasi, maupun mengevaluasi dirinya sendiri sehingga mampu menemukan peluang yang ada dan solusi. Adapun bentuk-bentuknya dapat diuraikan sebagai berikut:

  • Visualizing successful performance

Ini merupakan suatu bentuk strategi dalam membentuk mental imagery, atau kemampuan individu dalam menciptakan visualisasi bahwa Ia mampu melakukan sesuatu. Termasuk membayangkan melakukan pekerjaan hebat seolah-olah sudah terjadi, walaupun dalam kenyataannya belum terlaksana.

  • Self-talk

Self-talk adalah kemampuan seseorang seperti berbicara dengan dirinya sendiri, dengan tujuan untuk mencari solusi terhadap masalah yang dihadapi ketika menjalankan tugas-tugasnya. 

Artinya setelah individu melakukan visualisasi atau membayangkan tentang apa yang harus dilakukannya, maka pada tahap self-talk adalah dialog dengan dirinya sendiri untuk menemukan apa yang menjadi kekurangan agar bisa diperbaiki demi mencapai pekerjaan yang Ia bayangkan tesebut dengan lebih baik.

  • Evaluating beliefs and assumptions

Strategi internal yang terakhir ini adalah mencoba membuat evaluasi terhadap setiap pekerjaan yang telah divisualisasikan. Hal ini dilakukan dengan melihat seberapa tepat pekerjaan yang sebelumnya sudah Ia bayangkan. Sehingga mampu memberikan tambahan ide dan mencari solusi agar semua bisa tercapai.

Strategi Pengembangan Self-Leadership dalam Organisasi

Pembahasan strategi pengembangan kepempinan diri sebelumnya di atas adalah yang dilakukan oleh individu itu sendiri. Sedangkan pada kali ini kita akan mencoba mengenal bagaimana strategi pengembangan self-leadership yang dilakukan oleh suatu oraganisasi atau perusahaan pada anggotanya? Yaitu sebagai berikut:

1. Pengembangan Self-Awareness Anggota

Keterampilan yang paling penting untuk mengembangkan kepemimpinan diri adalah rasa percaya diri yang kuat. Kesadaran diri ini mengacu pada pemahaman siapa diri Anda, apa tujuan Anda, apa kekuatan Anda, dan area yang dapat Anda tingkatkan. Pemimpin mandiri yang baik memiliki pemahaman menyeluruh tentang siapa mereka sebagai individu dan mampu mengidentifikasi apa yang ingin mereka capai.

hal ini juga mencakup kesadaran diri emosional, yaitu kemampuan untuk memahami suasana hati, emosi, dan motivasi pribadi serta pengaruhnya terhadap Anda. Individu yang sadar diri juga dapat menyelesaikan penilaian diri yang akurat dan obyektif, sehingga mengarah pada rasa percaya diri dan perkembangan.

2. Pengembangan Motivasi Diri Anggota

Karakteristik lain yang menentukan dari kepemimpinan diri adalah motivasi yang tinggi. Sehingga hal ini perlu dilakukan oleh pihak pengambil keputusan suatu organisasi atau manajemen perusahaan, untuk melakukan pengembangan motivasi pada setiap anggotanya.

Motivasi dapat memberikan suatu energi dalam mendorong setiap anggota agar terus bisa bekerja keras, dan mampu menghadapi tantangan yang muncul. Artinya setiap organisasi harus melatih motivasi diri sendiri pada anggotanya, agar mampu mengembangkan kepemimpinan diri mereka. 

Baca Juga: Cara Meningkatkan Motivasi Kerja pada Diri Sendiri dan Manfaatnya.

3. Pengembangan Decision-Making Anggota

Strategi untuk mengembangkan kepemimpinan diri anggota adalah dengan mengajarkan mereka bagaimana mengambil suatu keputusan. Ini merupakan suatu keterempilan yang harus dimiliki, karena mereka harus mampu mengetahui apa saja kekuatan dan kelemahannya dalam menyelesaikan pekerjaannya.

Dengan demikian hal itu dapat mengukur tingkat keberhasilan atas pekerjaan anggot, demi mencapai tujuan dari hasil pelaksanaan tugas-tugas tersebut. Kemampuan mengambil keputusan juga membuat mereka mengetahui masalah apa yang akan dihadapi, dan bagaimana solusinya.

4. Pengembangan Dedication Anggota

Dedikasi adalah bentuk pengorbanan yang diberikan pada suatu organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan. Hal itu bisa saja berupa tenaga dan pikiran yang digunakan dalam menjalankan tugas-tugas mereka sebagai anggota.

Dengan kata lain dedikasi juga dapat diakatakan sebagai bentuk komitmen terhadap tugas maupun tujuan tertentu. Sehinggaa untuk mengembangkan self leadership yang baik padaa anggota, maka mereka perlu berlatih sikap dedikasi di dalam diri.

Dedikasi yang ada dalam diri anggota dapat membantu mereka untuk terus termotivasi dalam menyelesaikan tugas, dan tetap berada dalam aturan serta adanya keinginan untuk menghadapi tantangan yang ada dalam pekerjaannya.

5. Pengembangna Influence Anggota

Influence adalah kapasitas untuk mempengaruhi baik itu pada diri sendiri maupun orang lain. Hal inilah yang harus dilatih pada setiap anggota organisasi agar mereka mampu memberikan pengaruh positif di sekitar lingkungan mereka menjalankan tugas.

Anggota yang memiliki ide cemerlang, dedikasi, dan motivasi akan memberikan pengaruh atau inspirasi pada rekan lainnya. Sehingga hal itu memberikan dorongan untuk terus bekerja lebih keras dalam menyelesaikan pekerjaan.

6. Pengembangan Emphaty Anggota

Strategi berikutnya yaitu melatih empathy pada setiap anggota sebagai bentuk pengembangan self leadership mereka. Hal ini bertujuan agar mereka mampu untuk saling memahami emosi atau perasaan rekan kerjanya.

Adanya empati ini juga melatih mereka agar mampu merespon setiap emosi dan perasaan rekan kerja, dan hal ini merupakan tanda bahwa selain memahami adalah bentuk menghormati sudut pandang satu sama lain.

7. Pengembangan Social Skills Anggota

Strategi pengembangan self leadership anggota adalah dengan menanamkan nilai-nilai social skills. Ini merupakan kapasitas dalam menjalin, membangun, dan memelihara hubungan yang baik antara sesama rekan kerja.

Dengan demikian strategi ini bisa dinamakan dengna membangun keterampilan sosial anggota organisasi. Tujuannya untuk mendorong sinergitas dan dapat menciptakan tim kerja dengan memiliki kinerja yang tinggi.

8. Pengembangan Self-Regulation Anggota

Self regulation adalah suatu kemampuan dalam mengatur diri sendiri baik itu berup emosi, pikiran, dan perilaku. Metode ini juga tidak melibatkan pihak luar atau orang lain, yang artinya semua berasal dari diri sendiri ketika diperhadapkan dengan berbagai masalah dan tantangan.

Dengan demikian strategi ini mengajarkan bagaimana setiap anggota atau karyawan dapat mengelola emosi, pikiran dan perilakunya saat menghadapi berbagai tantangan dan masalah ketika melaksanakan tugasnya.

9. Pengembangan Accountabillity Anggota

Akuntabilitas adalah mengambil tanggung jawab atas pikiran, keputusan, emosi, dan tindakan Anda sendiri. Akuntabilitas adalah keterampilan penting dalam kepemimpinan diri yang berhubungan langsung dengan banyak keterampilan kepemimpinan diri lainnya. 

Akuntabilitas berarti tidak menyalahkan orang lain ketika terjadi kesalahan dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk memperbaiki masalah tersebut. Seorang pemimpin yang bertanggung jawab bertanggung jawab atas tindakan dan perilaku dirinya dan timnya. Seorang pemimpin dengan akuntabilitas yang kuat dapat membangun tim yang lebih efisien dan produktif.

Referensi

Manz, C. C. 1992. Self-leadership-The-heart-of-empowerment. The-Journal-for-Quality-an-Participation, 15, 80-89.

Mau donasi lewat mana?

Paypal
Bank BNI - An.siti fatimang / Rek - 1860003927932
Jika artikel ini cukup bermanfaat! Mungkin anda bisa bantu saya untuk terus berkembang dengan cara memberikan donasi. Klik icon panah di atas
Seorang penulis lepas manajemen sumber daya manusia, yang fokus tentang kajian human relationship.

Post a Comment

Created by
DMCA.com for Blogger blogs

© ‧ Manajemen Pedia. All rights reserved. Made with ♥ by Jago Desain