Mengenal Apa Itu Insentif: Berikut Ini Pengertian, Jenis-Jenis, Tujuan, Fungsi Dan Manfaatnya

Insentif adalah salah satu strategi perusahaan sebagai bentuk penghargaan dan imbalan atas kontribusi karyawannya.

Apa itu insentif? Istilah ini seringkali kita dengar dalam dunia pekerjaan, dan seringkali dijadikan sebagai salah satu instrumen untuk memotivasi karyawan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Dengan harapan agar dapat meningkatkan performa pekerja dan mempertahankan produktivitas mereka.

Maksud pemberian insentif adalah kata lain dari bagian kesadaran pihak perusahaan bahwa karyawan adalah elemen yang sangat penting dalam pencapaian tujuan mereka. Tidak hanya itu, memberikan insentif juga dapat memperkuat hubungan pekerja dengan perusahaan.

Mengenal Apa Itu Insentif: Berikut Ini Pengertian, Jenis-Jenis, Tujuan, Fungsi Dan Manfaatnya
Gambar. Mengenal apa itu insentif: Berikut ini pengertian, jenis-jenis, tujuan, fungsi dan manfaatnya. Sumber. pixabay.com

Selain memperkuat hubungan adalah adanya manfaat dalam pemberian insentif yang tidak hanya pada pihak karyawan, melainkan pihak perusahaan juga akan mendapatkan manfaatnya. Untuk itu sebagai pekerja maupun pemegang tanggung jawab perusahaan alangkah baiknya kita mengetahui hal ini lebih jauh lagi. 

Dengan demikian pada kesempatan kali ini kita akan mencoba memahami lebih jauh tentang konsep insentif, yang pembahasannya terdiri dari poin-point penting yaitu sebagai berikut:

  • Pengertian insentif
  • Fungsi dan tujuan insentif
  • Jenis-Jenis insentif
  • Manfaat Insentif

Pengertian Insentif Menurut Para Ahli

Apa itu insentif? Mungkin penjelasan sebelumnya di atas telah memberikan kita sedikit gambaran mengenai insentif. Namun untuk mengetahui lebih jauh, alangkah baiknya kita melihat beberapa definisi dan pengertian insentif menurut para ahli. Adapun hal ini akan diuraikan, yaitu sebagai berikut:

  • Mangkunegara (2000)

Insentif adalah salah satu bagian dalam memberikan motivasi  dan sebagai bentuk pengakuan dari pihak perusahaan yang prosesnya dalam bentuk uang, atas apresiasi tingginya kinerja karyawan dan kontribusi mereka di dalam organisasi. 

  • Nuridin (2006)

insentif diartikan sebagai pemberian yang berdasarkan pada prestasi kerja dan bukannya dari evaluasi jabatan, serta bentuk tambahan upah atau gaji. Hal ini dimaksudkan agar dapat meningkatkan produktivitas karyawan dan intention turnover atau mempertahankan pekerja yang berprestasi untuk tidak meninggalkan perusahaan.

  • Menurut Rivai (2009)

insentif adalah suatu bentuk pembagian keuntungan terhadap karyawan atas produktivitas yang meningkat dan penghematan biaya, serta bagian dari bentuk pembayaran yang dikaitkan dengan kinerja pekerja dan gainsharing.

  • Hasibuan (2008)

Apa yang dimaksud dengan insentif adalah bagian dari penambahan balas jasa oleh perusahaan yang diberikan pada karyawan berprestasi dari standar lainnya, tidak hanya itu kebijakan ini juga bagian dari instrumen untuk mendukung prinsip keadilan dalam pemberian kompensasi.

Baca Juga: Pengertian Kompensasi, Tujuan, Asas-Asas, Faktor-Faktor, dan Sistem Pemberian Kompensasi.

  • Panggabean (2002)

Arti insentif diartikan sebagai imbalan untuk dibayarkan pada karyawan atas prestasinya, yang melebihi standar ditentukan oleh perusahaan. Kemudian menjadi pendorong motivasi pekerja agar semakin produktif dan menyukai pembayaran gaji berdasarkan kinerja mereka.

  • Handoko (2002)

insentif artinya bentuk rangsangan pada karyawan agar bisa bekerja sesuai atau melebihi standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Dalam arti lain maksud insentif adalah meningkatkan motivasi agar pekerja terus berupaya mencapai tujuan organisasi, dan insentif adalah sebagai perangsang pembayaran selain dari upah maupun gaji dasar.

  • Yuniarsih dan Suwatno (2008)

Maksud pemberian insentif adalah sebagai bentuk penghargaan dan imbalan yang diberikan perusahaan, agar terus memotivasi karyawan atau anggotanya untuk meningkatkan produktivitas kerja mereka yang sifatnya tidak tetap atau dalam kurun waktu tertentu.

Jenis-Jenis dan Bentuk Insentif 

Pemberian insentif oleh suatu perusahaan sifatnya harus jelas dan ditunjukan pada siapa dan karena apa kebijakan itu dilakukan? Sehingga hal itu juga dapat menjadi gairah bekerja pada yang bersangkutan. 

Untuk itu terdapat beberapa jenis pembagian insentif di ruang lingkup organisasi maupun perusahaan. Adapun menurut Kadarisman (2012) ssetiap jenisnya dapat dikelompokan menjadi dua bagian, yaitu mengarah pada individu dan kelompok. Mengenai hal ini, maka akan diuraikan sebagai berikut:

1. Insentif individu 

Maksud dari jenis insentif ini adalah adanya pemberian hanya kepada beberapa karyawan atau individu. Adapun terdapat tiga elemen yang terkandung di dalamnya yaitu sebagai berikut:

  • Piecework: Yaitu jenis pemberian insentif berupa imbalan karyawan, yang mampu menghasilkan setiap unit produk. 
  • Production bonus: Yaitu jenis insentif yang diberikan pihak perusahaan pada pegawainya, ketika menghaslikan produksi melebihi standar yang telah ditetapakan. 
  • Pay for knowledge compensation: Yaitu jenis insentif yang memiliki tujuan untuk memotivasi karyawan agar belajar dan berupaya meningkatkan kualifikasi diri.

2. Insentif kelompok 

Jenis insentif ini berbeda dengan yang disebutkan sebelumnya, yang hanya diberikan kepada perseorangan. Sedangkan pemberian berdasarkan pada kelompok, yaitu dapat diuraikan sebagai berikut:

  • Product sharing plan. Yaitu pemberian insentif kepada kelompok pekerja pada suatu unit tertentu ketika jumlah dan mutu produksi dari unit melebihi standar yang ditentukan.
  • Profit sharing plan: Yaitu jenis insentif yang diberikan pada kelompok pekerja berdasarkan perolehan keuntungan dari perusahaan, kemudian dibagikan pada mereka.
  • Cost reduction plan: Yaitu pemberian insentif yang diberikan pada karyawan penghematan biaya ketika mereka bekerja.
  • Insentif bagi eksekutif: Yaitu pemberian insentif yang diberikan pada kelompok eksekutif, yang harus membuat keseimbangan di antara tujuan yang berjangka pendek maupun prestasi jangka panjang.

Tujuan Dan Fungsi Insentif

Insentif dalam dunia kerja sangat berperan penting karena hal itu memiliki fungsi dan tujuannya. Menurut Rivai (2009) pemberian insentif bertujuan untuk memberikan tanggung jawab dan dorongan kepada karyawan sebagai upaya peningkatkan kualitas maupun kuantitas hasil kerjanya. 

Baca Juga: Mengenal Insentif: Indikator, Faktor-Faktor dan Syarat Pemberian Insentif.

Tujuan pemberian insentif bagi perusahaan adalah salah satu strategi mereka dalam meningkatkan produktivitas serta efisiensi, hal itu dilakukan untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat saat ini. Di sisi lain menurut Gorda (2004) tujuan yang diberkan pada pekerja yaitu sebagai berikut:

  • Sebagai bentuk balas jasa pada mereka yang hasil kerjanya berbeda.
  • Bertujuan sebagai motivasi kerja karyawan dan pemberian kepuasan pada mereka.
  • Insentif sebagai upaya meningkatkan prodiktivitas kerja. 
  • Bertujuan sebagai pemenuhan pemimpin yang selau membutuhkan bawahannya dalam melaksanakan tugas yang sudah direncanakan
  • Tujuan insentif sebagai pemenuhan penghasilan tambahan pada karyawan dalam memenuhi kebutuhan merek.
  • Insentif bertujuan untuk mempertahankan sumber daya manusia yang berprestasi agar tidak meninggalkan organisasi atau perusahaan.

Berdasarkan pada penjelasan di atas sebenarnya tujuan pemberian insentif itu tidak hanya bertujuan pada karyawan saja, melainkan pada pihak perusahaan. Lantas apa fungsi insentif? Mengenai hal ini menurut Panggabean (2002) terdapat beberapa yang dapat diuraikan, yaitu sebagai berikut:

1. Bagi Karyawan

Fungsi dari pemberian insentif pada karyawan seperti dalam kegiatan produksi adalah sebagai bagian dari strategi untuk meningkatkan produksi dan memotivasi setiap karyawan. Hal itu juga dilakukan agar mereka  bisa melaksanakan pekerjaan dengan cepat dan penuh semangat, disiplin, serta adanya kreatifitas.

2. Bagi Perusahaan

Di sisi lain fungsi pemberian insentif pada perusahaan adalah salah satu upaya untuk memberikan mereka beberapa keuntungan. Hal itu agar bisa mengukur secara kuantitatif dari standar prestasi kerja karyawan, atas balas jasa karyawan  seperti dalam bentuk uang, serta membuat pekerja semakin giat bekerja agar mereka bisa mendapatkan uang yang lebih besar lagi.

7 Manfaat Insentif

Selain tujan dan fungsi, sebenarnya apa saja manfaat insentif kerja? Tentunya hal itu akan sangat memberikan dampak yang baik itu pada perusahaan dan khususnya di karyawan. Adapun terdapat 7 manfaat dari pemberian insentif, yaitu akan diuraikan sebagai berikut: 

1. Meningkatkan Produktivitas Kerja

Salah satu manfaat insentif yang diberikan pada tenaga kerja adalah untuk meningkatkan produktivitas dari mereka itu sendiri. Karena hal itu dapat memberikan motiviasi atau semangat kepada mereka supaya bisa mencapai atau melampaui target yang ditentukan. 

Penjelasan tersebut juga ditegaskan oleh Cameron & Pierce (2002) bahwa insentif dalam berbagai bentuk bisa memberikan dorongan kepada karyawan sebagai bentuk motivasi tambahan, agar mereka terus berupaya lebih keras dan fokus dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai.

2. Meningkatkan Motivasi dan Keterlibatan Karyawan

Manfaat insentif bisa memotivasi karyawan karena secara pribadi mereka merasa sangat diakui dan dihargai oleh pihak perusahaan atas setiap kontribusinya. Hal ini ditegaskan juga oleh Harter, Schmidt & Hayes (2002) bahwa adanya perasaan tersebut juga membuat mereka lebih bersemangat ingin terlibat dalam setiap tugas-tugasnya.

Selanjutnya adanya semangat yang tinggi dalam melaksanakan setiap pekerjaan, itu juga membuat karyawan agar tetap berada dalam perusahaan. Dengan kata lain peningkatan motivasi dan keterlibatan karyawan, dapat mencegah intention turn over atau meminimalisir keinginan pegawai yang berprestasi untuk keluar dari organisasi.

3. Meningkatkan Retensi Karyawan

Manfaat memberikan insentif kepada karyawan dengan kinerja yang tinggi sebagaimana yang sudah di sebutkan sebelumnya yaitu dapat meminimalisir intention turn over. Hal itu juga menjadi strategi perusahaan dalam meningkatkan retensi karyawan.

Retensi adalah bagian dari strategi perusahaan dalam mempertahankan karyawan mereka yang memiliki kompetensi agar tidak meninggalkan organisasi, hal itu juga untuk membuat mereka agar memiliki loyalitas dan komitmen organisasi.

Penjelasan tersebut juga diperkuat oleh Stajkovic & Luthans (1998) yang mengatakan bahwa memberikan insentif pada karyawan yang memiliki prestasi, sangat bermanfaat dalam mempertahankan atau mengurangi resiko agar mereka tidak beralih ke perusahaan yang lain.

4. Meningkatkan Kolaborasi dan Tim Kerja

Manfaat pemberian insentif berbasis pada kelompok kerja atau tim dapat membangun kolaborasi yang baik diantara anggotanya, kerena hal itu dapat mengurangi persaingan yang tidak sehat diantara mereka. Sehingga adanya perasaan memilikitujuan bersama yang harus dicapai, (Salas, Rozell, Driskell & Mullen, 2008).

5. Meningkatkan Inovasi dan Kreativitas

Apabila karyawan merasa dimotivasi dan adanya bentuk penghargaan diri yang diberikan oleh perusahaan, maka hal itu juga dapat membuat mereka terus berusaha dengan langkah-langkah inovatif, agar bisa memberikan yang terbaik pada tempat di mana mereka bekerja.

Penjelasan di atas juga ditegaskan oleh Amabile (1998) yang mengatakan bahwa insentif dapat merangsang kreativitas dan inovasi di tempat kerja karena karyawan merasa dihargai atas ide-ide kreatif mereka. Insentif memberikan dorongan bagi karyawan untuk mencari solusi yang baru dan berbeda.

6. Meningkatkan Kualitas Produk atau Layanan

Karyawan yang selalu dimotivasi, selalu inofatif, dan kreatif tentu memberikan dampak berkelanjutan. Salah satunya adalah mereka dapat meningkatkan kualitas produk dan layanan, hal itu memungkinkan apalagi karyawan yang memiliki komitmen organisasi tentu akan selalu berusaha tidak hanya memberikan yang terbaik, melainkan hal-hal baru untuk perusahaan.

Penjelasan itu juga ditegaskan oleh Wernimont & Campbell (1968) yang mengungkapkan bahwa insentif berbasis kualitas dapat meningkatkan kualitas produk atau layanan yang disediakan oleh perusahaan. Karyawan yang mendapatkan insentif atas pencapaian kualitas tinggi akan lebih bersemangat untuk memberikan yang terbaik.

7. Meningkatkan Efisiensi dan Penghematan Biaya

Manfaat insentif pada perusahaan selanjutnya adalah dapat meningkatkan efisiensi dan pengehematan biaya. Sebagaimana yang sudah dijelaskan pada jenis-jenis insentif sebelumnya di atas cost reduction plan, yaitu suatu kemampuan dalam menghemat biaya ketika karyawan bekerja.

Argument di atas juga ditegaskan oleh Kube, Marechal & Puppe (2020) yang mengungkapkan bahwa insentif dapat membantu organisasi mencapai efisiensi operasional dan menghemat biaya. Karyawan yang termotivasi untuk mencapai tujuan efisiensi tertentu akan bekerja lebih efisien dan mengurangi biaya operasional.

Referensi

  • Mangkunegara, A.P. 2000. Manajemen-Sumber-Daya-Manusia-Perusahaan. Bandung: Remaja Rosda karya
  • Nuridin, Ali. 2006. Manajemen-Sumber-Daya-Manusia. Jakarta: Faza Media.
  • Rivai, Veithzal. 2009. Manajemen-Sumber-Daya-Manusia-Untuk-Perusahaan-Dari-Teori-ke-Praktik. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
  • Hasibuan, Malayu S.P. 2008. Manajemen-Sumber-Daya-Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
  • Panggabean, Mutiara S. 2002. Manajemen-Sumber-Daya-Manusia. Bogor: Ghalia Indonesia.
  • Handoko, Hani. 2002. Manajemen-Personalia-dan-Sumberdaya Manusia. Yogyakarta: BPFE.
  • Yuniarsih, Tjutju dan Suwatno. 2008. Manajemen-Sumber-Daya-Manusia. Bandung: Alfabeta.
  • Gorda, I Gusti Ngurah. 2004. Manajemen-Sumber-Daya-Manusia. Denpasar: Astabrata Bali.
  • Samsudin, Sadili. 2006. Manajemen-Sumber-Daya-Manusia. Bandung: Pustaka Setia.
  • Marwansyah. 2012. Manajemen-Sumber-Daya-Manusia. Bandung: Alfabeta.
  • Heidjrachman, Ranupandojo-dan-Husnan, Suad. 2012. Manajemen-Personalia. Yogyakarta: BPFE.

Mau donasi lewat mana?

Paypal
Bank BNI - An.siti fatimang / Rek - 1860003927932
Jika artikel ini cukup bermanfaat! Mungkin anda bisa bantu saya untuk terus berkembang dengan cara memberikan donasi. Klik icon panah di atas
Seorang penulis lepas manajemen sumber daya manusia, yang fokus tentang kajian human relationship.

Post a Comment

Created by
DMCA.com for Blogger blogs

© ‧ Manajemen Pedia. All rights reserved. Made with ♥ by Jago Desain