Mengenal Bauran Pemasaran 4P (Product, Price, Place dan Promotion)

Apa itu bauran pemasaran? dan bagaimana penjelasan bauran pemasaran 4p (product, price, place dan promotion).

Dalam manajemen pemasaran ada istilah yang disebut dengan bauran pemasaran atau marketing mix, ada yang menganggap istilah ini merupakan bagian dari strategi pemasaran atau bisnis.

Terlepas dari itu sebenarnya apa itu bauran pemasaran? Bauran pemasaran (marketing mix) merupakan suatu strategi mencampuri kegiatan-kegiatan pemasaran, agar dicari kombinasi maksimal sehingga mendatangkan hasil yang memuaskan (Alma, 2016: 205). 

Mengenal Bauran Pemasaran 4P (Product, Price, Place dan Promotion)
Gambar. Mengenal Bauran Pemasaran 4P (Product, Price, Place dan Promotion). Sumber. pixabay.com

Menurut Kotler dan Armstrong (2016: 47) bauran pemasaran (marketing mix) mencakup empat hal pokok dan dapat dikontrol oleh perusahaan yang meliputi produk (product), harga (price), tempat (place) dan promosi (promotion).

Untuk itu dalam pembahasan kali ini kita akan mencoba memahami lebih jauh tentang bauran pemasaran yang terdiri dari produk (product), harga (price), tempat (place) dan promosi (promotion).

Produk (Product) 

Produk (product) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, diperoleh digunakan atau dikonsumsi dan dinikmati sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, produk bisa berupa barang atau jasa, (Satriadi et al, 2021). 

Menurut Kotler dan Amstrong (2015:248) produk adalah sebagai Suatu produk sebagai apa saja yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, akuisisi, penggunaan atau konsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan.

Di dalam strategi bauran pemasaran, strategi produk merupakan unsur yang paling penting, karena dapat memperngaruhi strategi pemasaran lainnya. Pemilihan jenis produk yang akan dihasilkan dan dipasarkan akan menentukan kegiatan promosi yang dibutuhkan, serta penentuan harga dan cara penyalurannya yang bagaimana ini juga bisa menjadi penentu paling penting untuk maju dan tidaknya sebuah usaha. 

Harga (Price) 

Menurut Suparyanto dan Rosad (2015:141), harga adalah jumlah sesuatu yang memiliki nilai pada umumnya berupa uang yang harus dikorbankan untuk mendapatkan suatu produk.

Harga (price) merupakan jumlah uang yang harus dibayarkan oleh konsumen untuk mendapatkan suatu produk. Harga diukur dengan nilai yang dirasakan dari produk yang ditawarkan jika tidak maka konsumen akan membeli produk lain dengan kualitas yang sama dari penjualan saingannya. 

Harga adalah satu-satunya alat bauran pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran pemasarannya. Keputusan harga harus dikoordinasikan dengan rancangan produk, distribusi dan promosi yang membentuk program pemasaran yang konsisten dan efektif, (Satriadi, et al: 64)

Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang menghasilkan penerimaan penjualan, sedangkan unsur lainnya hanya unsur biasa saja. Walaupun penetapan harga merupakan persoalan penting, masih banyak perusahaan yang kurang sempurna dalam menangani permasalahan penetapan harga tersebut. Karena harga menghasilkan penerimaan penjualan, maka harga mempengaruhi tingkat penjualan, tingkat keuntungan, serta share pasar yang dapat dicapai oleh perusahaan. 

Pada setiap produk atau jasa yang ditawarkan, bagian pemasaran dapat menentukan harga pokok dan harga jual produk. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam suatu penetapan harga antara lain biaya, keuntungan, harga yang ditetapkan oleh pesaing dan perubahan keinginan pasar. 

Kebijaksanaan harga ini menyangkut mark-up (berapa tingkat persentase kenaikan harga atau tingkat keuntungan yang diinginkan), mark-down (berapa tingkat persentase penurunan harga), potongan harga termasuk berbagai macam bentuk dan besaran prosentasenya, bundling (penjualan produk secara paket), harga pada waktu-waktu tertentu), komisi dan biasanya insentif yang diterima marketing biasanya karena memenuhi target penjualan, dan metode penetapan harga lainnya yang diinginkan oleh perusahaan terkait dengan kebijakan strategi pemasaran. 

Tempat (Place) 

Tempat termasuk aktivitas perusahaan untuk membuat produk tersedia bagi konsumen sasaran. Keputusan mengenai tempat sangat penting agar konsumen dapat memperoleh produk yang dibutuhkan tepat pada saat dibutuhkan. Tempat dalam hal ini sebagai pendukung produksi, pendukung penjualan produk sehingga produk lebih muda diperoleh oleh konsumen. 

Seperti kita ketahui saat ini tempat merupakan suatu hal yang menjadi salah satu syarat yang wajib di pertimbangkan oleh pengusaha yang mau bergerak di bidang kuliner berupa café atau tempat makan, (Satriadi, et al: 65).

Konsumen dewasa ini memiliki kecenderungan memilih tempat yang nyaman, bagus, dan mendukung untuk mengabadikan lewat kamera ponsel dan rasa makanan yang di tawarkan bisa menjadi pertimbangan berikutnya setelah tempat. Menurut (Satriadi, et al: 66) ada tiga aspek yang berkaitan dengan keputusan-keputusan tentang distribusi (tempat), yaitu sebagai berikut:

  • Sistem transportasi perusahaan 

Pada sistem transportasi perusahaan ini merupakan hal yang penting pada keputusan tentang transportasi yang mana pada saat produk masih dalam bentuk barang mentah juga di butuhkan transportasi dari tempat semula menuju tempat produksi, setelah barang atau produk siap untuk di jual juga di butuhkan transportasi untuk sampai di tempat penjualan sebelum sampai ke tangan konsumen. 

  • Sistem penyimpanan 

Sistem penyimpanan yang baik akan menentukan kualitas barang yang di hasilkan pada saat dalam bentuk barang mentah atau barang setengah jadi, demikian pula pada saat sudah menjadi barang jadi sistem penyimpanan yang baik juga menentukan barang tersebut layak jual, kondisinya masih bagus dengan kata lain menjaga kualitas barang dengan baik.

  • Pemilihan saluran distribusi

Pemilihan saluran distribusi yang tepat juga menentukan laku jualnya sebuah produk di pasaran, semakin tepat saluran distribusi yang di pilih, bisa menentukan jumlah barang yang terjual di pasar. Oleh karena itu pemilihan saluran distribusi yang sesuai juga menentukan tingkat penjualan di pasar. 

Promosi (Promotion) 

Promosi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengkomunikasikan manfaat dari produk atau jasa dan meyakinkan konsumen sasaran tentang produk yang mereka hasilkan. 

Menurut Buchari Alma (2012:179 ) promosi adalah sejenis komunikasi yang memberi penjelasan yang menyakinkan calon konsumen tentang barang dan jasa. Sedangkan menurut Kotler dan Keller (2016:47) promosi merupakan aktivitas yang mengkomunikasikan keunggulan produk dan membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya.

Promosi merupakan kegiatan yang ditujukan untuk mempengaruhi konsumen agar mereka dapat menjadi kenal akan produk yang ditawarkan oleh perusahaan kepada mereka dan kemudian mereka menjadi senang lalu membeli produk tersebut.  (Satriadi, et al: 67)

Adapun yang termasuk dalam kegiatan promosi adalah periklanan, personal selling, promosi penjualan, dan publisitas. Promosi disini terkait dengan besaran biaya promosi dan kegiatan promosi yang akan dilakukan. 

Tujuan yang diharapkan dari promosi adalah konsumen dapat mengetahui tentang produk tersebut Seperti yang telah diuraikan diatas, kegiatan promosi yang dilakukan suatu perusahaan menggunakan acuan/bauran promosi (promotional mix) yang terdiri dari berikut ini: 

  • Periklanan (Advertensi) 

Merupakan suatu bentuk penyajian dan promosi dari gagasan, barang atau jasa yang dibiayai oleh suatu sponsor tertentu yang bersifat nonpersonal. Media yang sering digunakan dalam advertensi ini adalah radio, televise, majalah, surat kabar, dan billboard.

  • Penjualan Pribadi (Personal Selling)

yang merupakan penyajian secara lisan dalam suatu pembicaraan dengan seseorang atau lebih calon pembeli dengan tujuan agar dapat terealisasinya penjualan.

  • Promosi Penjualan (Pales promotion)

yang merupakan segala kegiatan pemasaran selain personal selling, advertensi, dan publisitas, yang merangsang pembelian oleh konsumen dan keefektifan agen seperti pameran, pertunjukan, demonstrasi dan segala usaha penjualan yang tidak dilakukan secara teratur atau terus menerus. 

  • Publisitas (Publicity)

merupakan usaha untuk merangsang permintaan dari suatu produk secara nonpersonal dengan membuat, baik yang berupa berita yang bersifat komersial tentang produk tersebut didalam media cetak atau tidak, maupun hasil wawancara yang disiarkan dalam media tersebut. 

Referensi

Alma, Buchori 2012. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta.


Alma, Buchari. 2016. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta.


Kotler, Philp dan Gar Armstrong. 2015. Marketing an Introducing Prentice Hall twelfth edition. England: Pearson Education, Inc.


Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2016. Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi 13 Jilid 1. Jakarta: Erlangga.


Satriadi et all. 2021. Manajemen Pemasaran. Cetakan Pertama. Penerbit Samudra Biru, Yogyakarta.


Suparyanto dan Rosad. 2015. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: In Media.


Mau donasi lewat mana?

Paypal
Bank BNI - An.siti fatimang / Rek - 1860003927932
Jika artikel ini cukup bermanfaat! Mungkin anda bisa bantu saya untuk terus berkembang dengan cara memberikan donasi. Klik icon panah di atas
Seorang penulis lepas manajemen sumber daya manusia, yang fokus tentang kajian human relationship.

Post a Comment

Created by
DMCA.com for Blogger blogs

© ‧ Manajemen Pedia. All rights reserved. Made with ♥ by Jago Desain