Praktik MSDM Yang Tergantikan Dengan Artificial Intelligence (AI)

Praktik MSDM terancam dengan kehadiran Artificial Intelligence (AI).

Penulis: Naufaldi Hadyan Saleh*

Terpikirkan pada kelarutan malam yang sunyi akan globalisasi yang menggilas mereka yang tak siap menerima. Mereka seakan bertanya apakah kita sanggup menghadapinya atau tidak. Penulis coba mengangkat tulisan sederhana ini sebagai gambaran bagi semua. 

Globalisasi membuat segala hal dalam aspek kehidupan berubah begitu pesat dan cepat. Manusia yang merupakan faktor penggerak utama kehidupan wajib hukumnya untuk senantiasa adaptif dalam menghadapi perubahan yang terjadi. Saat ini dunia memasuki era society 5.0 yang pertama kalinya digagas oleh salah satu negara adidaya dunia Jepang.

Praktik MSDM Yang Tergantikan Dengan Artificial Intelligence (AI)
Gambar. Penulis. Praktik MSDM yang tergantikan dengan artificial intelligence (AI).

Konsep ini memungkinkan kita menggunakan ilmu pengetahuan yang berbasis modern seperti IoT, AI dan Robotik untuk kebutuhan manusia dengan tujuan agar mereka dapat hidup dengan nyaman dan lebih efektif. Society 5.0 sendiri baru saja diresmikan 2 tahun yang lalu, pada 21 Januari 2019 dan dibuat sebagai resolusi industri 4.0. 

Konsep industri 4.0 dan society 5.0 sebenarnya perbedaan keduanya tidak begitu jauh. Revolusi industri yang menggunakan kecerdasan buatan (Artificial intellegiency) lebih cenderung menjadikannya sebagai komponen utama. Sedangkan pada society 5.0 lebih mengandalkan manusia dan sebagai komponen utamanya dalam penggunaan teknologi modern.

Society 5.0 juga dianggap sebagai bentuk penyempurnaan dari konsep sebelumnya. Sebagaimana pada tahap 1.0 yang dikenal dengan era manusia dengan aktivitas berburu dan pengenalan tulisan, pada perkembangan 2.0 dikenal dengan era pertanian yang aktivitasnya seperti bercocok tanam.

Manusia memasuki era industri pada society 3.0 yang sudah menggunakan bantun mesin dalam aktivitas keseharian mereka. Kemudian pada tahap 4.0 memasuki perkembangan teknologi informasi yang sudah mengenal komputer maupun dengan jaringan internet. Sampai pada society 5.0 teknologi sudah dianggap sebagai bagian dari manusia itu sendiri.

Pada perkembangan tersebut internet tidak hanya digunakan oleh manusia sebagai berbagi informasi dalam kehidupan sehari-harinya. Di society 5.0 ini manusia memang menjadi kompenen utamanya, yang mampu membuat nilai-nilai baru dengan memanfaatkan teknologi untuk meminimalisir suatu kesenjangan dalam kehidupan manusia serta masalah tentang ekonomi mereka kedepannya.

Indonesia yang merupakan Negara berkembang mungkin akan dianggap sedikit kesulitan, namun bukan berarti tidak bisa menyesuaikan dengan perkembangan saat ini. Di sisi lain berkaca dari Jepang yang bisa membuktikan sebagai Negara dengan teknologinya yang paling maju. Oleh karena manusia merupakan komponen utamanya, maka sumber daya manusia memiliki peran penting atas peralihan era industri 4.0 menuju 5.0

Lantas bagaimana dengan praktik-praktik Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) saat ini? Pertanyaan tersebut bisa terdengar menohok bagi kita semua, akankah manusia masih relevan untuk diandalkan atau bahkan SDM tidak lagi menjadi faktor utama keberhasilan sebuah perusahaan atau organisasi. 

Perusahaan atau organisasi saat ini harus lebih fleksibel dan merespon dengan cepat perubahan dunia/pasar untuk memenangkan persaingan. Menurut Porter (2001) untuk memenangkan persaingan pasar, maka perusahaan harus memiliki komptensi dan keunggulanya tersendiri dari para pesaing yang lain. IoT, AI, Robotik adalah beberapa pesaing MSDM saat ini. 

Indonesia yang merupakan negara berkembang pada kenyataanya masih memiliki permsalahan tentang sumber daya manusianya. Informasi dari World Economic Forum mengunkapkan bahwa pada tahun 2019 melalui The Global Competitiv eness Index Indonesia berada di tingkat 50, yang turun 5 angka dibandingkan dengan tahun 2018 pada saat itu berada di tingkat ke-45. 

Salah satu indikator yang dinilai dan mengakibatkan turunnya peringkat tersebut disebabkan oleh rendahnya kualitas sumber daya manusia yang ada di Indonesia. Mendorong peningkatan SDM dapat dilalui dengan pelatihan dan pendidikan. Fokus utama dalam tulisan ini lebih mengarah pada praktik-praktik MSDM yang tergantikan dengan Artificial Intelligence. 

Sebenarnya Apa Itu Artificial Intelligence (AI)? 

Artificial Intelligence adalah kecerdasan yang ditambahkan kepada suatu system yang bisa diatur dalam konteks ilmiah atau bisa disebut juga kecerdasan buatan atau dikenal dengan singkatan AI, didefinisikan sebagai kecerdasan entitas ilmiah. 

Sederhananya pasti pernah dari kita pernah mendengar bahkan menggunakan kecerdasan buatan tanpa kita sadari. Ketika disebutkan AI terlintas dipikiran masing-masing dari kita antara lain Robot, bahkan Tesla perusahaan otomotif yang menggunakan driver otomatis tetapi sebernarnya kita sudah menggunakan AI dalam kehidupan kita sehari-hari. 

Maps memiliki fitur penentu arah/rute sehingga mempermudah kita sampai ke tempat tujuan merupakan bagian dari AI. Para Gamers PUBG, Mobile Legends, COC dan lainnya tanpa disadari merupakan AI, karena memiliki fitur algoritma pendeteksi musuh. 

Hampir semua dari kita tentu memiliki Email, tahukah anda bahwa email memiliki fitur yang dapat mendekteksi email yang spam dan mana yang sifatnya valid secara otomatis dikarenakan menggunakan AI. Tidak hanya itu Google voice assistant dan Siri pada smartphone tentu dapat mengenal ucapan kita saat digunakan karena ada AI. Filter Instagram, FB, dan Tik-tok hadir dengan bantuan AI. 

Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan kecerdasan buatan sebagai kemampuan system untuk menafsirkan data eksternal dengan benar, untuk belajar dari data tersebut, dan menggunakan pembelajaran tersebut guna mencapai tujuan dan tugas tertentu melalui adaptasi yang fleksibel. 

Mengenal Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)

Sistem seperti ini umumnya dianggap sebagai Komputer. Itulah pengantar tentang definisi AI yang tanpa kita sadari sudah semakin pesat. Sebelum masuk lebih mendalam tentang praktik MSDM dan kaitannya dengan AI pertanyaan selanjutnya pun muncul tentang Apa itu MSDM? Berikut ini kutipan para ahli tentang MSDM. 

  • Amstrong

Manajemen Sumberdaya Manusia adalah tentang bagaimana orang-orang dapat dikelola/diatur dengan cara-cara yang terbaik dalam urusan atau kepentingan organisasi.

  • Kenooy

MSDM adalah suatu metode dalam memaksimalkan sumber daya dari tenaga kerja yang diintergrasikan ke dalam strategi bisnis.

  • Handoko

Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan pengembangan, pemeliharaan, penarikan, seleksi, dan penggunaan sumber daya manusia dalam mencapai tujuan- tujuan individu maupun organisasi.

  • Mary Parket Follet

Manajemen Sumberdaya Manusia merupakan seni untuk mencapai tujuan organisasi melalui pengaturan orang lain untuk melaksanakan pekerjaan yang diperlukan dengan kata lain tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan itu sendiri.

  • Hasibuan

Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien dalam membantu terwujudnya tujuan karyawan, perusahaan dan masyarakat.

Dari pendapat para ahli di atas sehingga disimpulkan MSDM merupakan seni dalam mengelola organisasi dengan memaksimalkan sumberdaya manusia untuk mencapai sebuah tujuan bersama. Jika dicermato maka kata Manajemen merupakan kata penyanding kata SDM. 

Penafsiran sederhana jika menemukan kata MSDM maka terpikirkan bahwa Sumber daya Manusia perlu di manage dengan baik. Sebelum melangkah lebih jauh, alangkah baiknya kita mengenal istilah tersebut baik secara etimologi maupun terminologinya.

Definisi manajemen secara etimologi sebenarnya berasal dari bahasa Prancis "management" yang artinya melaksanakan atau mengatur. Sedangkan dari terminologi diartikan sebagai suatu proses dalam upaya mencapai tujuan tertentu dengan kerjasama orang lain. Sebenarnya Istilah manajemen juga di ambil dari bahasa Inggris yaitu "manage" yang berarti mengatur, mengelola, merencanakan, mengusahakan serta memimpin.

Di sisi lain istilah menejemen juga seringkali diedentikan dengan dunia bisnis maupun perkantoran. Dalam pengertian di atas yang diartikan bahwa suatu hal apapun yang memiliki maksud dan tujuan tertentu yang diselenggarakan,  kemudian adanya pengawasan dalam penyelenggaraan itu dapat diartikan manajemen. 

Sederhana bukan memahami manajemen. Prinsip dasarnya bahwa manajemen diaplikasikan pada seluruh elemen kehidupan utamanya pada individual masing-masing. Saat dunia begitu serba digitalisasi maka tuntutan perusahaan dan organisasi pada SDM terjadi peningkatan kualitas. 

Praktik-praktik MSDM yang dulunya selalu digunakan bahkan hingga sekarang nampaknya akan tergantikan seiring dengan perkembangan zaman. Artificial Intelligence/Kecerdasan buatan saat ini hadir di tengah ketidakpastian global, AI diyakini menjadi sebuah kekuatan besar yang terus berkembang pesat sesuai perkembangan zaman.

Walaupun begitu tanpa terkecuali pada sebuah sistem praktik Manajemen Sumberdaya Manusia. Konsep tersebut biasanya berbentuk platform bertujuan membantu perusahaan seperti penyusunan mekanisme yang sesuai dengan praktik bisnis terbaik (best practices) dan lebih modern. 

MSDM yang memanfaatkan teknologi adalah bagian dari modernisasi, yang merupakan tuntutan organisasi atau perusahaan dalam mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Oleh karena itu, sistem manajemen SDM harus mampu mengintegrasikan teknologi AI dengan sejumlah pengetahuan dan pengalaman yang telah diperoleh.

Upaya pengintegrasian itu diharapkan mampu mendukung tata kelola sumber daya manusia yang lebih sederhana, cepat, serta mudah untuk diterapkan. Platform manajemen SDM berbasis AI diproyeksikan mempermudah perusahaan multi-skala guna menyusun dan mengembangkan sistem lebih efisien. 

Sistem tersebut mengarahkan organisasi dalam mengimplementasikan program SDM termasuk pengembangan karyawan secara sistematis sesuai strategi yang telah ditetapkan. 

Praktik Manajeman yang Tergantikan Artificial Intelligence (AI) 

Perkembangan teknologi informasi saat ini memang akan begitu memberikan dampak terhadap kehidupan manusia dan pekerjaannya. Begitupun dengan aktivitas manajemen pada suatu organisasi yang bisa saja tergantikan oleh Artificial Intelligence. Lantas apa saja praktik MSDM yang tergantikan oleh AI? Mengenai hal ini, penjelasannya akan diuraikan sebagai berikut:

1. Rekrutmen

Rekrutmen merupakan praktik MSDM yang senantiasa dilakukan dalam rangka proses mencari dan menyeleksi calon karyawan untuk mengisi posisi atau jabatan tertentu. Ini juga menjadi kunci utama dalam menciptakan sumber daya manusia yang profesional serta kompeten.

Mendapatkan karyawan yang berkualitas adalah hal yang tidak mudah, untuk itu proses rekrutmen ini menjadi sangat penting. Karena di dalamnya ada aktivitas untuk menyeleksi setiap pelamar yang baik atau tidak, agar bisa mengisi posisi yang dibutuhkan oleh perusahaan.

Mardianto (2014) mendefiniskan rekrutmen sebagai suatu proses dalam upaya mendapatkan karyawan yang memiliki kompetensi sesuai dengan persyaratan, atau kualifikasi dari suatu perusahaan. Walaupun begitu dalam manajemen SDM masih terdapat permasalahan yang mereka alami.

Baca Juga: Pengertian, Kegiatan Dan Sumber-Sumber Rekrutmen.

Permasalahan dalam proses rekrutmen tersebut antara lain seperti pemberkasan yang bertumpuk, mulai dari seleksi administrasi terhadap dokumen pelamar atau resume yang diterima memang tak mudah. Karena hal itu banyak menyita waktu dan bahkan kebutuhan akan anggaran yang begitu besar, serta kecukupan tenaga.

Kehadiran teknlogi AI dianggap bisa mengatasi masalah tersebut, karena adanya kecerdasan buatan ini mampu menyederhanakan kerumitan dalam proses rekrutmen. Hal itu bisa dilakukan melalui soft-ware berupa aplikasi yang didukung dengan algoritma pencarian.

Kecerdasan buatan seperti bantuan perangkat lunak dan algoritma pencarian tersebut merupakan sistem AI sangat berfungsi dalam membuat short list secara cepat dan tepat. Hasil yang bisa diperoleh seperti daftar para pelamar yang memenuhi kriteria persyaratan dan kebutuhan pengisian jabatan yang kosong. 

Berdasarkan shortlist tersebut, selanjutnya dapat mempermudah untuk menentukan setiap pelamar yang lolos pada seleksi administratif. Namun tidak sekedar mengakuisisi talenta dalam proses rekrutmen, karena teknologi AI sangat bermanfaat dalam pelaksanaan fungsi manajemen SDM.

Hal itu dilakukan agar fungsi-fungsi awal tata kelola SDM seperti orientasi atau inducement, penempatan jabatan, penilaian kinerja, program pelatihan, atau retensi, dan fungsi lain seperti manajemen talenta bisa menjadi lebih efisien.

Meningkatnya efisiensi dalam pelaksanaan fungsi MSDM yang berbasis AI mampu memangkas tugas atau proses pekerjaan administratif dan rutin dilakukan sebelumnya. Berkurangnya tugas-tugas rutin-administratif, tanpa disadari telah mentransformasi MSDM dengan memfokuskan pada pengembangan kreatifitas dan inovasi dengan tujuan modernisasi.

2. Akuntan Perusahaan/Organisasi

Praktik MSDM selanjutnya yang dianggap akan tergantikan oleh AI adalah akuntan pada suatu organisasi atau perusahaan. Pemahaman kita tentang profesi ini mungkin seperti pencatatan arus kas masuk dan keluar, kondisi keuangan perusahaan dan pencatatan modal, utang piutang lain sebagainya.

Akan tetapi sesungguhnya akuntan sendiri banyak profesi mulai dari akuntan publik, akuntan internal, akuntan syariah, akuntan pajak dan lain sebagainya. Profesi ini memiliki tugas seperti penyusunan, membimbing, pengawasan, inspeksi serta perbaikan administrasi suatu perusahaan. 

Akuntan seringkali diprediksi akan digantikan oleh AI seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi informasi yang begitu pesat. Laporan World Economic Forum bertajuk Future of Jobs Survey 2023 menyebutkan profesi akuntan salah satu yang akan digantikan peranannya oleh AI. 

Mengambil alih tenaga akuntan oleh AI dianggap tidak dapat dipungkiri lagi, bahkan dari laporan tersebut, memperkirakan terdapat lebih dari 750 juta tentang pekerjaan perhitungan beulang sangat dibutuhkan, tidak hanya itu termasuk dengan pencatatan transaksi semua itu juga dapat dikelola oleh AI. Yang kemudian dianggap dapat memproses lebih akurat serta efisien.

Oleh karena AI memiliki aplikasi yang mampu memproses big data dengan cukup mumpuni, serta ter-upgrade dengan sistemnya secara otomatis yang sesuai rekam jejak atas pekerjaan dari suatu perusahaan. Bahkan AI dianggap lebih menawarkan akuntabilitas yang lebih akurat. Prinsip akhirnya SDM harus mampu mengimbangi serta menjadikan AI sebagai sahabat baik dalam menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan mudah. 

3. Public Relation Officer 

Public relation officer memiliki peranan yang sangat penting jika seorang SDM masuk pada divisi/bidang tersebut. Komunikasi persuasif adalah kemampuan yang harus di miliki oleh mereka, agar bisa mempengaruhi pihak eksternal pada khususnya masyarakat. Hal itu dilakukan bisa saja dengan menyertakan atau penciptaan opini publik, serta partisipasi publik.

Sederhananya tugasnya menjadi penghubung perusahaan dengan masyarakat atau pihak eksternal. Pertanyaannya bagaimana Artificial Intellegence menggantikan pekerjaan public relation dan seberapa cepat dinamika itu terjadi? Beberapa riset sebelumnya memiliki presepsi yang berbeda baik yang mendukung maupun tidak, bahkan memberikan tanda untuk berhati-hati terhadap AI. 

Banyak pandangan mengenai dampak AI pada Public relation officer (PR) Menurut Lynch (2018) menggambarkan hal itu seperti dalam algoritma machine learning yang adanya data valid, sehingga dapat mengelola aktivitas promosi melalui media sosial, serta memungkinkan adanya keterlibatan merek maupun audiens pada media sosial agar terus ditingkatkan.

Di sisi lain Valin (2018) juga mengungkapkan bahwa walaupun adanya kemampuan berpikir kritis pada manusia, namun beberapa aktivitas  Public relation officer bisa saja terancam tergantikan oleh peran AI. Sehingga mereka harus memperkuat kompetensi seperti basic riset, pemembangan konten, evaluasi program, pengelolaan isu serta proses kerjanya.

PR juga membutuhkan kreativitas, jenis pemikiran yang tidak bisa digantikan oleh mesin, setidaknya untuk menggantikan nada suara atau pesan komunikasi tertulis atau melakukan kreativitas pada kampanye PR. 

Kondisi di era sosiety 5.0 robot sudah mampu menulis artikel di media, bukan hanya menulis namum membantu mencari bahan dan aktivitas lainnya. Selain itu, pengelolaan platforms untuk konten digital, audio, dan video serta pengelolaan data analitics dapat dilakukan dengan teknologi AI hal ini tentu dapat menggantikan peranan SDM bagi sebuah perusahaan/organisasi. 

Tiga praktik MSDM di atas menjadi gambaran pembaca akan kondisi kedepan. Bahwa Artificial Intelligence merupakan buatan manusia untuk mempermudah sebuah pekerjaan. AI lahir dari eksperimen ahli dunia dalam menjawab tantangan dan tuntutan pekerjaan yang sangat tinggi. Praktik MSDM tentu dipermudah dengan adanya AI. 

Efektifitas dan efisiensi merupakan dambaan seluruh organisasi/perusahaan saat ini. Pengolahan data dalam jumlah besar lebih cepat, menemukan pola tertentu pada perusahaan/organisasi dengan mudah, Analisis dan akurasi pengambilan keputusan yang tinggi merupakan fungsi dari AI. 

Pertanyaan terakhirnya apakah manusia masih dibutuhkan kedepan? Penulis dengan lantang mengatakan iya dibutuhkan. Manusia tidak dapat tergantikan dengan apapun dalam kondisi apapun sebab hal yang tidak di miliki oleh teknologi adalah kepekaan melalui sanubari hati yang diciptkan Tuhan khusus makhluknya ini. Manusia adalah faktor kunci dunia.

*Profil Penulis:


Naufaldi Hadyan Saleh/Mahasiswa Faklutas Ekonomi Dan Bisnis UNKHAIR/Prodi Manajemen.

Mau donasi lewat mana?

Paypal
Bank BNI - An.siti fatimang / Rek - 1860003927932
Jika artikel ini cukup bermanfaat! Mungkin anda bisa bantu saya untuk terus berkembang dengan cara memberikan donasi. Klik icon panah di atas
Seorang penulis lepas manajemen sumber daya manusia, yang fokus tentang kajian human relationship.

Post a Comment

Created by
DMCA.com for Blogger blogs

© ‧ Manajemen Pedia. All rights reserved. Made with ♥ by Jago Desain