Mengenal Tipe dan Gaya Kepemimpinan

Apa saja tipe-tipe kepemimpinan yang dapat diketahui? Dan apa saja macam-macam gaya kepemimpinan yang dapat diketahui?

Kepemimpinan adalah bagian yang sangat penting pada suatu organisasi dan merupakan kunci dalam mecapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini karena peran kepemimpinan untuk mempengaruhi bawahannya sangat dibutuhkan dalam ruang lingkup baik organisasi profit maupun nonprofit dalam mencapai kesukesan.

Di sisi lain setiap aktivitas kepemimpinan juga dapat dikenali pada setiap tipe dan gayanya. Tipe kepemimpinan dapat diartikan sebagai bentuk atau pola atau jenis kepemimpinan, yang di dalamnya diimplementasikan satu atau lebih perilaku atau gaya kepemimpinan sebagai pendukungnya, (Sulhan, 2020: 75).

Mengenal Tipe dan Gaya Kepemimpinan
Gambar. Mengenal tipe dan gaya kepemimpinan. Sumber. pixabay.com

Kemudian gaya kepemimpinan diartikan sebagai perilaku atau cara yang dipilih dan dipergunakan pemimpin dalam mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap dan perilaku para anggota organisasi atau bawahannya, (Sulhan, 2020: 75).

Untuk mengenal lebih jauh tentang tipe dan gaya kepemimpinan, maka pada pembahasan ini akan mencoba memperkenalkan beberapa tipe-tipe dan macam-macam gaya kepemimpinan yang secara umum diketahui.

Tipe-Tipe Kepemimpinan

Tipe kepemimpinan dapat diartikan sebagai bentuk atau pola atau jenis kepemimpinan, yang di dalamnya diimplementasikan satu atau lebih perilaku atau gaya kepemimpinan sebagai pendukungnya, (Sulhan, 2020: 75). Adapun tipe-tipe kepemimpinan yang secara umum dapat diketahui, yaitu sebagai berikut:

1. Tipe Kepemimpinan Otoritas (Autocrat) 

Otoritas atau autokrat adalah istilah yang berasal dari kata "utus" atau sendiri dan kratos yang berarti kekuasaan, jadi otokrat artinya utusan atau kekuasan yang absolut. Menurut (Siagian, 2007) kepemimpinan otokrat berdasarkan pada kekuasaan dan paksaan yang mutlak dan harus dipatuhi, serta tanpa berkonsultasi dengan bawahannya.

Tipe kepemimpinan ini seringkali disebut sebagai otoriter atau dikenal dengan pemimpinnya bekerja berdasarkan pada peraturan yang berlaku, walaupun sedikit kaku tapi setiap perintah bersifat keharusan yang harus dipatuhi oleh bawahan, (Siswanto dan Hamid, 2017).

Adapun beberapa nilai-nilai atau ciri-ciri tipe kepemimpinan otoriter yang pertama adalah kencenderungan dalam memperlakukan para bawahan sama dengan alat-alat lain dalam organisasi atau instansi lain.

Kedua, pengutamaan orientasi terhadap pelaksanaan dan penyelesaian tugas tanpa mengkaitkan pelaksana tugas itu dengan kepentingan dan kebutuhan para bawahan. Ketiga, pengabaian peran bawahan dalam proses pengambilan keputusan. 

2. Tipe Kepemimpinan Peternalistik 

Peran tipe kepemimpinan paternalistik dalam suatu organisasi sangat dipengaruhi atau diwarnai oleh harapan para pengikutnya. Nilai-nilai kebersamaan menjadi ciri khas dari tipe kepemimpinan paternalistik tersebut.

Adapun beberapa ciri-ciri kepemimpinan paternalistik yang lain adalah seperti memandang bawahannya seperti anak asuh yang harus selalu tumbuh dan berkembang, mereka selalu melindungi anggotanya, keputusan dilakukan oleh pimpinan, di sisi lain kreativitas anggota tidak dikekang, dan merasa pemimpin paling tahu segalanya.

3. Tipe Kepemimpinan Kharismatik 

Tipe pemimpin kharismatik seringkali dikaitkan dengan energi atau daya tarik dari seorang pemimpin dalam mempengaeuhi seseorang atau bawahannya, sehingga tipe kepemimpinan ini dikatakan memilki pengikut dengan jumlah yang besar.

Menurut (Kartono, 2018) seorang pemimpin yang kharismatik adalah seorang pemimpin yang di kagumi oleh orang banyak pengikut tersebut tidak selalu menjelaskan secara kongkrit mengapa tipe pemimpin yang kharismatik sangat dikagumi. 

Di sisi lain seorang pemimpin yang memilki tipe kepemimpinan yang kharismatik seringkali dianggap memilki kekuatan ajaib dan hal itulah yang dianggap sebagai ciri khas kharismatik. 

4. Tipe Kepemimpinan Demokratis 

Tipe kepemimpinan demokratis seringkali dikatakan berorientasi pada manusia dan memberikan bimbingan yang efisien kepada para pengikutnya. Di sisi lain kepemimpinan demokratis juga menghargai potensi setiap individu, mau mendengarkan nasihat dan sugesti bawahan. 

Seorang pemimpin dengan tipe kepemimpinan demokratis dihormati oleh para pengikutnya bukan karena mereka takut padanya, sebagaimana pada tipe kepemimpinan otokratik dan mileteristis. Melainkan tipe ini sering mendorong bawahan untuk tumbuh dan berkembang dengan segala kreativitasnya.

Sehingga bawahan dapat memberikan saran dan kritik bahkan terlibat dalam proses pengambilan keputusan, yang dilakukan melalui apa yang dikatakan sebagai musyawarah. Sehingga ide-ide kratif dari bawahannya dapat di ajak untuk berpartisipasi pada sesorang dengan tipe kepemimpinan demokratis. 

5. Tipe Kepemimpinan Militeristis 

Tipe kepemimpinan ini lebih cenderung pada penggunaan perintah, sebagaimana pada sistem komando seperti dari atasan ke bawahannya dan hal tersebut sifatnya keras bahkan otoriter. Kemudian adanya kehendak bagi bawahan untuk selalu patuh terhadap perintah. Tipe militeristis ini warnanya ada di dunia militer, namun sebenarnya dilihat lebih detail itu sangat mirip dengan otoriter, (Kartono, 2018). 

Baca Juga:

Macam-Macam Gaya Kepemimpinan

Gaya kepemimpinan adalah dapat diartikan sebagai perilaku atau cara yang dipilih dan dipergunakan pemimpin dalam mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap dan perilaku para anggota organisasi atau bawahannya, (Sulhan, 2020: 75).

Amrullah (2010: 72) mendefinisikan bahwa gaya kepemimpinan adalah pola tingkah laku yang ditunjukkan seseorang pada saat ia mencoba memengaruhi orang lain, yang artinya perilaku dan strategi, sebagai hasil kombinasi dari falsafah, keterampilan, sifat, sikap, yang sering diterapkan seorang pemimpin ketika ia mencoba memengaruhi kinerja bawahannya.(Amarullah, 2010: 72).

Di sisi lain gaya kepemimpinan sangat beragam tergantung dari sudut pandang para hali dalam melihatnya. Menurut Rivai dan Mulyadi (2011: 97), ada tiga macam gaya kepemimpinan yang memengaruhi bawahan agar sasaran organisasi tercapai, yaitu sebagai berikut:

1. Gaya Kepemimpinan Otoriter 

Gaya kepemimpinan otoriter disebut juga kepemimpinan direktif atau diktator. Pemimpin dengan gaya kepemimpinan ini memberikan perintah pada bawahan yang selanjutnya mereka para bawahan tersebut hanya menjalankan tugas sesuai dengan yang diperintah atau diinstruksikan.

Gaya kepemimpinan ini menggunakan metode pendekatan yang berdasarkan pada kekuasaan dalam mencapai keputusan dan pengembangan strukturnya, sehingga para bawahan tidak bisa dengan bebas mengutarakan ide dan kritikan terhadap setiap keputusan pemimpin.

2. Gaya Kepemimpinan Demokratis

Gaya kepemimpinan ini ditandai dengan suatu pengambilan keputusan yang cukup koperatif sebagai pendekatannya. Dalam gaya kepemimpinan demokratis mengandalkan kerja sama antara pemimpin dan bawahannya seperti melakukan musyawarah dalam proses pengambilan keputusan.

Di bawah kepemimpinan yang demokratis bawahan cenderung bermoral tinggi, dapat bekerja sama, mengutamakan mutu kerja dan dapat mengarahkan diri sendiri. Hal ini memungkinkan karena bawahan yang dipimpin oleh pemimpin dengan gaya kepemimpinan ini tidak merasa dikekang.

3. Gaya Kepemimpinan Bebas

Gaya kepemimpinan bebas seringkali disebut dengan laissez faire yang cenderung memberikan kekuasaan penuh pada bawahannya. Hubungan anatara pemimpin dan bawahan cukup longgar tidak pasif, melainkan aktif. Kemudian pemimpin hanya berperan dalam menyediakan materi-materi sebagai pendukung serta bisa berpartisipasi ketika adanyaa permintaan dari bawahannya.

Referensi

  • Burhanuddin. 1994. Analisis Administrasi Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. 
  • Kartono, K. 2018. Pimpinan dan Kepemimpinan. Jakarta: Rajawali Press.
  • Mohammad Karim Amrullah. 2010. Pemimpin Transformasional di Lembaga Pendidikan. Malang: UIN-MALIKI Press.
  • Siagian, Y. M. 2007. Aplikasi Supply Chain Management. Jakarta: Grasindo.
  • Siswanto, R. D., & Hamid, D. 2017. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan (Studi pada karyawan divisi Human Resources Management Compensation and Benefits PT Freeport Indonesia). Jurnal Administrasi Bisnis, 42(1), 189-198. 
  • Sulhan, Ahmad. 2020. Teori Kepemimpinan Dalam Organisasi Pendidikan Islam. Cetakan Pertama. Sanabil, Mataram.
  • Stogdill, R. M. 1974. Handbook of leadership: A survey of theory and research. Free Press. 
  • Veitzal Rivai dan Deddy Mulyadi. 2011. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 

Mau donasi lewat mana?

Paypal
Bank BNI - An.siti fatimang / Rek - 1860003927932
Jika artikel ini cukup bermanfaat! Mungkin anda bisa bantu saya untuk terus berkembang dengan cara memberikan donasi. Klik icon panah di atas
Seorang penulis lepas manajemen sumber daya manusia, yang fokus tentang kajian human relationship.

Post a Comment

Created by
DMCA.com for Blogger blogs

© ‧ Manajemen Pedia. All rights reserved. Made with ♥ by Jago Desain