Mengenal Teori-Teori Kepemimpinan Dan Pengertiannya Menurut Para Ahli

Mengenal teori-teori Kepemimpinan dan pengertian kepemimpinan menurut para ahli.

Kepimimpinan adalah kunci bagi kesuksesan suatu organisasi dalam mencapai tujuaannya. Dengan demikian semakin banyak pembahasan tentang kepemimpinan baik di ruang akademis, dunia usaha dan sebagainya.

Hal ini memungkinkan karena baik itu suatu perusahaan, kelompok maupun organisasi pasti memilki tujuan. Nah...agar bisa mencapainya, maka mereka mempunyai kepemimpinan yang baik.

Mengenal Teori-Teori Kepemimpinan Dan Pengertiannya Menurut Para Ahli
Gambar. Teori-teori kepemimpinan dan pengertiannya menurut para ahli . Sumber. pixabay.com

Untuk itu dalam pebahasan kali ini kita akan mencoba mengenal tentang apa itu kepemimpinan berdasarkan pengertian-pengertian menurut para ahli. Di sisi lain pembahasan mengenai teori kepemimpinan juga akan diuraikan di sini.

Pengertian Kepemimpinan

Definisi kepemimpinan sebenarnya banyak yang sudah diuraikan oleh para ahli dengan berbagai pendekatan yang mereka lakukan. Adapun beberapa definisi yang bisa dijadikan sebagai langkah awal kita dalam memahami kepemimpinan akan diuraikan yaitu sebagai berikut:

  • Hasibuan (2016 :170)

Kepimimpinan menurut Hasibuan adalah cara seorang pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan, agar mau bekerja sama dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi". 

  • Vitzal Rivai (dalam, Syafitri dan Lilis: 2019)

Kepemimpinan merupakan suatu perilaku dengan tujuan tertentu untuk mempengaruhi aktivitas para anggota kelompok sebagai upaya mencapai tujuan bersama yang telah dirancang untuk memberikan manfaat individu dan organisasi, sehingga kepemimpinan merupakan faktor yang sangat penting bagi suatu organisasi dalam menentukan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. 

  • Daft (1988) 

Kemudian mempermudah pemahaman dengan mendefinisikan kepemimpinan sebagai “sebuah hubungan yang saling mempengaruhi di antara pemimpin dan pengikut (bawahan) yang menginginkan perubahan nyata yang mencerminkan tujuan bersamanya”. 

  • Pamudji (1993:1) 

Istilah kepemimpinan berasal dari kata dasar ”pimpin” lahirlah kata kerja ”memimpin” yang artinya membimbing atau menuntun, dan kata benda ”pemimpin” yaitu orang yang berfungsi memimpin atau orang yang membimbing atau menuntun. 

Ia menegaskan juga bahwa ” kepemimpinan merupakan salah satu tool yang digunakan oleh seseorang yang berkeinginan untuk dapat menggerakan orang lain untuk mengikuti keinginannya sesuai dengan tujuan yang di kehendakinya. 

  • Stoner (1996) 

Memberikan pengertian kepemimpinan sebagai proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan tugas kelompok. 

  • Yukl (1994) 

Kepemimpinan menyangkut sebuah proses sosial yang dapat memberikan pengaruh terhadap orang lain untuk menjalnakan aktivitas-aktivitas secara terstruktur, serta relasi di dalam sebuah kelompok atau organisasi.

Beragam definisi tentang kepemimpinan yang dikemukan para ahli di atas mungkin dapat menghantarkan kita pada sedikit pemahaman tentang kepemimpinan. Namun ada beberapa pengertian kepemimpinan yang telah di simpulkan oleh Prof. Dr. Marat.

Kartono (2016: 88) telah menguraikan beberapa keseimpulan yang dipelajari selama bertahun-tahun oleh Prof. Dr. Marat, yang kemudian memberikan kesimpulan tentang pengertian kepemimpinan, yaitu sebagai berikut:

  • Kepemimpinan merupakan fokus dari suatu proses kelompok dan pemimpin dilihat sebagai fokus dari perubahan, aktivitas, dan proses kelompok (periode 1932-1948).
  • Kepemimpinan sebagai kepribadian dengan efek-efeknya konsep mengenai kepribadian menjelaskan mengapa beberapa orang itu lebih mampu melaksanakan kepemimpinan dari pada orang lain (periode 1926-1935).
  • Kepemimpinan sebagai seni untuk memunculkan kerelaan dan ketundukan. “…kepemimpinan sebagai pengaruh yang terarah, artinya Kepemimpinan merupakan instrumen dalam memberikan pengaruh dan membentuk kelompok (periode 1921-1959).
  • Kepemimpinan sebagai penggunaan pengaruh. “…. Artinya kepemimpinan itu menggunakan satu dampak determinatif di setiap tingkah laku anggota-anggota kelompok maupun aktivitas kelompok.” (periode 1929-1961).
  • Kepemimpinan dipahami sebagai suatu perbuatan atau tingkah laku (kaum teoretisi behavioral; periode 1949-1967).
  • Kepemimpinan sebagai bentuk persuasi (bujukan, rayuan, ajakan). Ada suatu fakta bahwa persuasi itu diartikan sebagai satu instrumen yang sangat kuat dalam membentuk harapan dan kepercayaan, seperti masalah-masalah politik, sosial, dan religius”; (periode 1928-1948).
  • Kepemimpinan sebagai satu relasi kekuatan. ... beberapa pemimpin lebih cenderung mengubah sembarang, kesempatan kepemimpinan ke dalam satu relasi kekuatan yang jelas (periode 1953-1960).
  • Kepemimpinan sebagai satu instrumen untuk mencapai tujuan. ...kepemimpinan dirumuskan oleh kaum teoretisi sebagai satu fungsi krusial di dalam kelompok (periode 1962-1982).
  • Kepemimpinan adalah suatu interaksi”… Artinya kepemimpinan itu muncul dari proses interaksi dalam organisasi (periode 1929-1969).
  • Kepemimpinan sebagai inisiasi/permulaan dari struktur. (“… kepemimpinan itu bukan merupakan pemilikan satu posisi atau perolehan satu peranan, akan tetapi merupakan satu proses mengawali dan menegakkan struktur peranan”)  (periode 1935-1960).

Teori Kepemimpinan

Sedarmayanti (2009:123) mengemukakan banyak pendekatan dalam kepemimpinan seperti akhir tahun 1940-an yang berdasarkan pada sifat kepribadian yang dimiliki pemimpin, pada tahun 1960-an pendekatan berdasarkan tingkah laku, untuk 1970-an berdasarkan pada situasi.

Kemudian pada tahun 2000-an kembali berdasarkan pendekatan sifat/ciri dengan perspektif yang berbeda dalam mengidentifikasi seperangkat ciri pemimpin yang menjadi acuan orang lain. Adapun teori-teori kepemimpinan yang dikemukakan adalah sebagai berikut:

  • Teori Sifat

Teori ini mencoba mengkaitkan keberhasilan kepemimpinan dengan karakteristik khas (fisik, mental, kepribadian) atau atribut pribadi yang dimiliki seorang pemimpin yang semuanya meliputi intelegensia, kepribadian dan karakteristik fisik. 

Intinya teori sifat memberikan pemahaman awal megenai kepemimpinan yang befokus pda ciri-ciri atau sifat yang dimilki seorang pemimpin (Yukl, 1994). Artinya teori ini membicarakan bahwa seorang pemimpin dapat dilihat dari ciri sifatnya.

  • Teori Kepribadian Perilaku

Teori ini berkembang pada akhir tahun 1940 berdasarkan pada studi dari University of Michigan dan Ohio State University, yang mengeksplorasi pemikiran bahwa periaku seseorang dapat menentukan keefektifan kepemimpinan seperti temuannya tentang sifat yang mempengaruhi prestasi dan kepuasan dari pengikutnya, dan akan dikemukakan sebagai berikut:

  • Studi dari University of Michigan

Studi ini mengemukakan bahwa kepemimpinan efektif berlandaskan pada dua hal, yaitu pemimpin yang berfokus pada pekerjaan dan pemimpin yang berfokus pada bawahan. 

Pertama, pemimpin yang berfokus pada pekerjaan atau berorientasi tugas adalah cenderung memaksa untuk mempengaruhi pengikutnya mengunakan prosedur yang sudah ditentukan sehingga bahwan tinggal menjalankan tugas tersebut dengan pengawasan yang ketat. 

Kedua, pemimpin yang berfokus pada bawahan ini dikenal pada saat pengambilan keputusan melibatkan bawahan, membantu pengikutnya dalam memuaskan kebutuhan, memilki perhatian atas kemajuan serta pertumbuhan dan prestasi pribadi pengikutnya. 

  • Studi dari Ohio State University

Studi ini mengemukakan dua hal dalam membentuk kepemimpinan efektif yaitu membentuk struktur dan konsiderasi. Pertama membentuk struktur, merupakan perilaku pemimpin yang berorientasi pada tugas dan hasil seperti pemimpin tinggal menjelaskan cara mengerjakan tugas yang benar, mengorganisasikan, membangun saluran komunikasi yang jelas dan bawahan tinggal mengerjakannya. 

Kedua konsiderasi, merupakan perilaku pemimpin dengan bawahan yang saling percaya, menunjukan persahabatan, menghargai, kehangatan serta terjalin komunikasi antara pemimpin dan bawahan sehingga bahawan dapat berpartisipasi dengan leluasa.

  • Teori Kepemimpinan Situasional

Teori ini menekankan pada pemimpin untuk memahami perilaku, sifat bawahannya, serta situasi sebelum menentukan dan menjalankan gaya kepemimpinannya

  • Pendekatan Terbaru dalam Kepemimpinan

Teori ini menjelaskan beberapa pendekatan terbaru dalam menghadapi persoalan kepemimpinan seperti teori atribusi, kharismatik, transaksional lawan transformasional. 

Pada teori atribusi kepemimpinan semata-mata suatu atribusi yang dibuat orang mengenai individu lain, pada teori kepemimpinan kharismatik yang merupakan perpanjangan dari teori atribusi mengemukakan bahwa pengikut sering membuat atribusi kepemimpinan pada seseorang yang mempunyai kemampuan seperti heroik/luar biasa pada seseorang. 

Pada kepemimpinan transaksional pemimpin memandu dan memotivasi bawahannya dalam arah tujuan yang ditegakan dengan memperjelas peran dan tuntutan tugas. Sedangkan pada pemimpin transformasional sering memberikan pertimbangan dan rangsangan intelektual yang diindividukan, dan yang memilki kharisma.

Referensi

Pamudji, S.1985. Kerjasama Antar Daerah Dalam Rangka Pembinaan Wilayah. Jakarta: Bina Aksara


Mau donasi lewat mana?

Paypal
Bank BNI - An.siti fatimang / Rek - 1860003927932
Jika artikel ini cukup bermanfaat! Mungkin anda bisa bantu saya untuk terus berkembang dengan cara memberikan donasi. Klik icon panah di atas
Seorang penulis lepas manajemen sumber daya manusia, yang fokus tentang kajian human relationship.

Post a Comment

Created by
DMCA.com for Blogger blogs

© ‧ Manajemen Pedia. All rights reserved. Made with ♥ by Jago Desain