Motivasi Kerja: Berikut Ini Pengertian, Prinsip-Prinsip, Tujan Dan Cara Meningkatkan Motivasi Kerja

Apa itu motivasi kerja dan bagaiamana para ahli mendefinisikannya. Serta apa saja prinsip, tujuan dan cara meningkatkan motivasi kerja?

Motivasi adalah hal yang sangat penting bagi aktivitas kehidupan manusia, karena tanpa motivasi hidup seseorang seperti kurang bersemangat dalam menjalani kesehariaannya. Motivasi dari kata motif yang artinya sesuatu yang mendorong dari dalam dirinya seseorang untuk bertindak atau berperilaku, (Notoatmodjo, 2009: 114).

Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, efektifitas dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan, (Farida dan Sri, 2016: 25).

Motivasi Kerja: Berikut Ini Pengertian, Prinsip-Prinsip, Tujan Dan Cara Meningkatkan Motivasi Kerja
Gambar. Motivasi kerja: Berikut ini pengertian, prinsip-prinsip, tujan dan cara meningkatkan motivasi kerja. Sumber. pixabay.com

Begitupun dengan aktivitas seseorang yang bekerja di suatu perusahaan atau organisasi, tentunya harus mempunyai motivasi kerja agar mampu memaksimalkan kinerjanya dan terus berpartisipasi dalam mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.

Lantas apa itu motivasi kerja? Untuk itu dalam pembahasan ini kita akan mencoba mengenal lebih jauh tentang pengertian motivasi kerja berdasarkan penejelasan yang dirumuskan oleh para ahli, tujuan, prinsip-prinsip dan cara meningkatkan motivasi kerja.

Pengertian Motivasi Kerja Menurut Para Ahli

Untuk memahami tentang pengertian motivasi kerja, alangkah baikanya kita melihat beberapa definisi yang diungkapkan oleh para ahli. Sehingga diharapkan dapat memberikan sedikit gambaran, adapun definisi dan pengertian motivasi kerja menurut para ahli dapat diuraikan sebagai berikut:

  • Uno (2012)

Arti motivasi kerja adalah adanya kemampuan dari dalam diri individu sehingga mempengaruhi arah, ketekunan dan intensitas pada perilaku untuk melakukan pekerjaan secara sukarela.

  • Wibowo (2014)

Maksud motivasi kerja lebih diartikan sebagai adanya proses yang membangkitkan, mengarahkan serta ketekunan secara psikologis untuk melakukan atau tindakan sukarela dalam mencapai suatu tujuan.

  • Miftahun dan Sugiyanto (2010) 

Motivasi kerja artinya sebagai bentuk upaya yang memicu perilaku, memelihara, mengarahkannya atau mempertahankan tindakan agar sesuai dengan lingkungan kerja pada suatu organisasi.

  • Robbins dan Judge (2013) 

Pengertian motivasi kerja diartikan sebagai adanya kesediaan untuk berupaya ke arah tujuan dari suatu organisasi, dan hal itu berdasarkan pada kemampuan yang dimiliki agar individu dapat memenuhi kebutuhannya.

  • Pinder (2013)

Motivasi kerja adalah bagian dari kemampuan yang berasal dari dalam maupun luar individu, kemudian mendorong mereka dalam berperilaku dalam pekerjaan sesuai dengan arah, format, intensitas serta jangka waktu yang tertentu.

Tujuan Motivasi Kerja

Setiap yang dilakuakan oleh pemimpin atau manajer di suatu perusahaan tentunya harus mempunyai tujuan, begitupun dengan motivasi kerja. Adapun menurut (Farida dan Sri, 2016: 26) mengungkapkan bahwa tujuan motivasi kerja dapat diuraikan, yaitu sebagai berikut: 

  • Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan 
  • Meningkatkan produktivitas kerja karyawan 
  • Mempertahankan kestabilan karyawan perusahaan 
  • Meningkatkan kedisiplinan karyawan 
  • Mengefektifkan pengadaan karyawan 
  • Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik 
  • Meningkatkan loyalitas, kreativitas dan partisipasi karyawan 
  • Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan 
  • Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadp tugas-tugasnya 
  • Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku.

Prinsip-Prinsip Motivasi Kerja

Apa saja asas-asas atau prinsip-prinsip dalam motivasi kerja? Menurut (Farida dan Sri, 2016:26-27) mengemukakan bahwa ada beberapa asas yang diketahui sebagaimana yang diuraikan, yaitu sebagai berikut:

1. Asas Mengikutsertakan 

Arti asas ini adalah adanya ajakan kepada bawahan agar bisa berpartisipasi atau memberikan kesempatan pada mereka dalam mengujakan pendapat, ide serta bentuk rekomendasi pada saat proses pengambilan keputusan.

2. Asas Komunikasi

Apa maksud dari asas komunikasi? Yaitu sebagai cara memberikan informasi kepada bawahan secara jelas mengenai suatu tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan, dan menunjukan cara kerjanya serta setiap kendala yang akan mereka hadapi.

3. Asas Pengakuan 

Asas ini memberikan gambaran pada perusahaan bahwa harus adanya bentuk penghargaan pada bawahaan, sebagai bentuk motivasi terhadap mereka. Hal ini haarus dilakukan dengan tepat dan wajar atas prestasi yang dicapai oleh bawahan, misalnya pemberian kompensasi dan lain sebagainya.

4. Asas Wewenang yang Didelegasikan 

Maksudnya mendelegasikan sebagian wewenang serta kebebasan karyawan untuk mengambil keputusan dan berkreativitas dan melaksanakan tugas-tugas atasan atau manajer.

5. Asas Perhatian Timbal Balik 

Asas perhatian timbal balik adalah memotivasi bawahan dengan mengemukakan keinginan atau harapan perusahaan disamping beruasha memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan bawahan dari perusahaan.

Pola dan Metode Motivasi Kerja

Setiap orang cenderung mengembangkan salah satu pola motivasi tertentu sebagai hasil dari lingkungan dan budaya tempat orang itu hidup. Pola ini merupakan sikap yang mempengaruhi cara seriap orang memandang pekerjaan dan menjalani kehidupan mereka. Menurut (Farida dan Sri, 2016: 27) ada empat pola motivasi yang sangat penting yaitu prestasi, afiliasi, kompetensi, dan kekuasaan. 

  • Prestasi: Dorongan untuk mengatasi tantangan, untuk terus maju dan berkembang.
  • Afiliasi: Dorongan untuk berhubungan dengan setiap orang secara efektif.
  • Kompetensi: Dorongan untuk mencapai hasil kerja dengan kualitas yang tinggi
  • Kekuasaan: Merupakan suatu dorongan untuk mempengaruhi dan mengendalikan oran-orang dan situasi disekitar. 

Selain pola-pola tentang motivasi kerja yang sudah diuraikan di atas, di sisi lain terdapat beberapa metode dalam motivasi kerja. Sebagaimana menurut (Farida dan Sri, 2016:28) yang mengungkapkan bahwa ada dua metode dalam motivasi kerja yaitu dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Motivasi Langsung (Rirect Motivation

Pola motivasi kerja ini bisa berbentuk materil dan nonmateril yang diberikan oleh manajer atau pihak perusahaan pada anggotanya. Adapun yang dimaksud dengan memberikan motivasi kerja secara langsung yang berbentuk materil yaitu seperti kenaikan gaji, tunjangan, bonus dan lain sebagainya.

Di sisi lain maksud dari pemberian motivasi kerja tidak langsung yang berbentuk nonmateril yaitu seperti pengakuan, pujian, dukungan dari atasan dan tim atau hal itu dilakukan dengan pengembangan karir karyawan.

2. Motivasi Tidak Langsung (Indirect Motivation

Pola dari motivasi kerja tidak langsung menurut (Farida dan Sri, 2016:28) yaitu seperti memberikan fasilitas yang dapat mendorong atau menunjang semangat kerja dan kelencaran tugas pada karyawan, agar mereka tidak merasa pekerjaan mereka sabagai beban.

Jenis-Jenis Motivasi Kerja yang Postif dan Negatif

Lantas apa saja jenis-jenis motivasi kerja? Selain pola dan metode yang dijelaskan di atas, ada juga beberapa jenis-jenis dalam memberikan motivasi kerja pada karyawan, menurut (Farida dan Sri, 2016:28) terdapat dua jenis yaitu positif dan negatif, yang akan diuraikan sebagai berikut:

1. Jenis Motivasi Positif

Bagaimana mengetahui jenis motivasi kerja yang positif? Yaitu bisa saja berupa pemberian hadiah, penghargaan, adanya promosi jabatan serta kemampuan untuk menciptakan lingkungan atau kondisi kerja yang nyaman pada karyawan. Dengan demikian tidak semua metode dalam memberikan motivasi kerja baik itu secara langsung maupun tidak itu belum tentu bersifat positif.

2. Jenis Motivasi Negatif

Lantas bagaimana mengenal jenis motivasi kerja yang negatif? Biasanya hal ini dilakukan oleh perusahaan ketika memberikan sesuatu tapi tidak sesuai dengan keinginan atau suasana hati dari karyawan. Hal ini bisa berupa tekanan, ancaman, fasilitas yang tidak memadai untuk kelancaran kerja, tidak adanya dukungan dari atasan serta kejelasan tugas.

15 Cara Meningkatkan Motivasi Kerja 

Dalam suatu organisasi formal, memotivasi merupakan tugas seorang pimpinan untuk merubah pola pikir dan membuat karyawan melakukan apa yang harus dilakukan. Di sisi lain terdapat beberapa bawahan yang mungkin kehilangan motivasi dalam menjalankan aktivitas, sehingga dapat mengganggu pencapaian organisasi atau perusahaan.

Baca Juga: Cara Meningkatkan Motivasi Kerja Pada Diri Sendiri Dan Manfaatnya.

Lantas bagaimana cara meningkatkan motivasi kerja karyawan? Menurut Newstorm (2011) ada beberapa usaha yang dapat dilakukan oleh seorang pimpinan dalam menumbuhkan motivasi kerja untuk meningkatkan semangat kerja karyawan, diantaranya: 

  1. Memberikan karyawan keterangan yang mereka butuhkan untuk melakukan sesuatu pekerjaan dengan baik; 
  2. Memberikan kesempatan feedback secara teratur;
  3. Meminta masukan dari karyawan dan melibatkannya di dalam keputusan yang dapat mempengaruhi pekerjaan mereka;
  4. Membuat saluran komunikasi yang dapat dengan mudah dipergunakan, sehingga karyawan dapat menggunakannya untuk menyampaikan pertanyaan/kehawatiran mereka dan memperoleh jawaban;
  5. Belajar dari para karyawan itu sendiri apa saja yang dapat memotivasi mereka;
  6. Menghargai setiap pekerjaan karyawan;
  7. Terus menerus memelihara hubungan baik dengan karyawan yang dibawahi;
  8. Memberi selamat secara pribadi kepada setiap karyawan yang melakukan pekerjaan dengan baik;
  9. Kenali lebih kebutuhan-kebutuhan pribadi setiap karyawan karena karyawan akan lebih terdorong motivasinya untuk bekerja bagi perusahaan yang memperhatikan secara mendalam dari keperluan karyawannya;
  10. Menulis memo secara pribadi yang ditujukan kepada setiap karyawan tentang hasil kinerja mereka;
  11. Memastikan apakah karyawan memiliki sarana kerja yang terbaik;
  12. Memberi karyawan suatu pekerjaan yang baik untuk dikerjakan dan pimpinan harus terus memperlihatkan karyawan bagaimana mereka bisa berkembang dan memberi kesempatan untuk dapat mempelajari kemampuan-kemampuan baru;
  13. Membantu berkembangnya rasa “bermasyarakat” dalam perusahaan sehingga karyawan akan selalu merasa betah di dalamnya; 
  14. Gajilah karyawan secara bersaing berdasarkan hasil atau apa yang mereka kerjakan;
  15. Menawarkan “pembagian keuntungan” (profit sharing) kepada setiap karyawan

Referensi

  • Farida, Umi dan Sri Hartono. 2016. Buku Ajar Manajemen Sumber Daya Manusia II. Cetakan Pertama. Penertbit: umpo press, Ponorogo.
  • Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia. 
  • Newstorm, John W. 2011. Organizational Behavior., Human Behavior at Work. New York: McGraw-Hill Companies. 
  • Miftahun, S.N., dan Sugiyanto. 2010. Pengaruh Dukungan Sosial dan Kepemimpinan Transformasional terhadap Komitmen Organisasi dengan Mediator Motivasi Kerja. Jurnal Psikologi.
  • Notoatmodjo, Soekidjo. 2009. Pengembangan Sumber Daya Manusia, Rineka Cipta, Jakarta.
  • Pinder. 2013. Work Motivation: Theory, Issues And Applications. Illinois: Scoff, Foresmen and Company
  • Robbins, S.P., dan Judge, T.A. 2013. Organizational Behavior. New Jersey: Pearson Education.
  • Uno, Hamzah. 2012. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.
  • Wibowo. 2014. Manajemen Kinerja. Jakarta: Rajawali Pers.

Mau donasi lewat mana?

Paypal
Bank BNI - An.siti fatimang / Rek - 1860003927932
Jika artikel ini cukup bermanfaat! Mungkin anda bisa bantu saya untuk terus berkembang dengan cara memberikan donasi. Klik icon panah di atas
Seorang penulis lepas manajemen sumber daya manusia, yang fokus tentang kajian human relationship.

Post a Comment

Created by
DMCA.com for Blogger blogs

© ‧ Manajemen Pedia. All rights reserved. Made with ♥ by Jago Desain