Manajemen Konflik: Berikut Ini Pengertian, Penyebab, Pendekatan Dan Pentingnya Manajemen Konflik

Manajemen konflik adalah suatu pendekatan dalam mengelola dan meminimalisir ketegangan, dan sangat penting bagi organisasi maupun perusahaan.

Konflik adalah suatu fenomena yang selalu ada dalam kehidupan manusia, seakan telah menjadi bom waktu pada kondisi dan situasi tertentu kita pasti mengalaminya. Dalam artian kita tidak bisa menganggap untuk selalu bisa meniadakannya pada setiap aktivitas kita, termasuk dalam pekerjaan atau lingkungan organisasi.

Untuk itu hal penting yang harus dipahami adalah bahwa konflik itu tidak bisa "dihindari," melainkan mengelola dan meminimalisirnya. Apabila kita tidak mempunyai konsep ini, maka itu akan memberikan dampak yang begitu besar pada perusahaan. Kemampuan ini dalam dunia organisasi disebut dengan manajemen konflik.

Manajemen Konflik: Berikut Ini Pengertian, Penyebab, Pendekatan Dan Pentingnya Manajemen Konflik
Gambar. Manajemen Konflik: Berikut ini pengertian, penyebab, pendekatan dan Pentingnya manajemen konflik. Sumber. pixabay.com

Setiap organisasi maupun perusahaan yang tidak memiliki kemampuan dalam manajemen konflik tentu akan memicu lingkungan kerja yang tidak sehat, menurunya produktivitas dan sebagainya. Sehingga sangat penting untuk memahami konsep ini demi pencapaian tujuan yang sudah ditetapkan.

Untuk itu pada kesempatan kali ini kita akan mencoba mengenal lebih jauh tentang apa itu manajemen konflik, penyebab-penyebabnya, pendekatan serta pentingnya konsep ini dalam suatu perusahaan atau organisasi.

Pengertian Manajemen Konflik Menurut Para Ahli

Mengenai pertanyaan apa itu management konflik? Untuk menjawab hal ini tentunya di dalam kalimat tersebut terdapat dua istilah yatiu manajemen dan konflik. Secara singkat kita bisa memberi pengertian menajemen sebagai suatu proses, ilmu dan seni dalam mengatur, mengontrol, mengelola, merencanakan sesuatu.

Di sisi lain konflik bisa diartikan sebagai suatu kondisi dan situasi yang penuh ketegangan karena adanya perbedaan kepentingan, tujuan, kebutuhan otoritas dan sebagainya. Sehingga kita bisa mengartikan manajemen konflik secara singkat yaitu sebagai upaya mengelola, mengontrol atau meminimalisir setiap ketegangan yang dihasilkan oleh perbedaan dari berbagai pihak.

Apabila menginginkan definisi yang diberikan berdasarkan rumusan dari para ahli, maka berikut ini akan diuraikan tentang beberapa pengertian manajemen konflik menurut pakar. Adapun penjelasannya dapat dilihat sebagai berikut:

  • Keith Davis (1967)

Manajemen konflik adalah suatu proses dalam pengarahan demi pencapaian suatu tujuan yang dilakukan dengan cara mengidentifikasi, kemudian menangani setiap perbedaan yang ada.

  • Mary Parker Follett (1940)

Memberikan pengertian manajemen konflik sebagai upaya yang dilakukan dengan cara-cara seperti penguatan hubungan dan berusaha untuk meningkatkan kerja sama terhadap setiap pihak-pihak yang terlibat dalam konflik.

  • Louis R. Pondy (1967)

Memberikan definisi menajamen konflik adalah sebagai suatu proses ketika ada pihak-pihak yang memiliki perbedaan dalam mencari kesepakatan agar bisa memperbaiki serial perbedaan dan meminimalisir konflik di antara pihak tersebut.

  • Rensis Likert (1961)

Memberikan pengertian tentang apa yang dimaksud dengan manajemen konflik adalah sebagai suatu proses pada saat adaya berbagai pihak yang memiliki perbedaan baik itu pendapat maupun kepentingan, kemudian dicari cara-caranya agar dapat menyelesaikan setiap perbedaan dan mereka dapat menerimanya.

Apa Penyebab Terjadinya Konflik?

Penyebab terjadinya konflik sebenarnya melibatkan banyak faktor-faktor tertentu, karena istilah itu sendiri juga begitu kompleks. Namun menurut Kenneth W. Thomas (1976) menjelaskan bahwa adanya konflik karena terdapat individu maupun kelompok yang memiliki tujuan berbeda dan mereka saling bersaing dalam mencapai hal itu.

Kemudian Ia juga menjelaskan bahwa terdapat dua tipe konflik, yaitu yang berkaitan dengan tugas seperti adanya perbedan dalam pekerjaan dan konflik yang berkaitan dengan hubungan seperti masalah personal maupun interpersonal. Di sisi lain ada beberap penyebab terjadinya konflik secara umum yang dapat diuraikan, yaitu sebagai berikut:

1. Adanya Perbedaan Tujuan dan Nilai

Tanpa disadari salah satu penyebab memicu timbulnya konflik adalah ketika adanya perbedaan dalam pencapaian tujuan dan nilai-nilai yang dianut oleh berbagai pihak. Menurut (Robbins & Judge, 2017) pada saat berbagai pihak memiliki orientasi yang berbeda dalam menginginkan situasi maupun hasil yang ingin dicapai, hal itu cenderung menjadi sumber konflik karena adanya kepentingan masing-masing yang tidak menyatu.

2. Ketidakcocokan Peran dan Tanggung Jawab

Sumber konflik yang berikutnya bisa datang pada saat membuat tugas-tugas tertentu, kemudian terdapat pembahasan mengenai siapa yang akan melaksanakan atau menjadi penanggung jawab pada pekerjaan tersebut. Mungkin saja ada banyak pihak yang mau mengambilnya, sehingga seringkali terlibat perdebatan dan alasan memicu konflik.

Gambaran di atas juga dijelaskan oleh Deutsch (1973) yang mengatakan bahwa pemicu konflik juga bisa berasa dari adanya ketidakjelasan, atau perbedaan dalam pengambilan peran dan tanggung jawab baik itu oleh individu maupun kelompok. Tidak hanya itu sumber konflik ini juga sering melibatkan siapa yang berhak dalam pengambilan keputusan atau kewenangan di dalam tugas tersebut.

3. Kompetisi atas Sumber Daya

Kompetisi terhadap penggunaan sumber daya adalah salah satu faktor timbulnya konflik dalam dunia kerja. Hal ini terjadi karena adanya keterbatasan dalam menggunakan atau keinginan untuk mendapatakan sumber daya tersebut. Bentuk-bentuknya bisa berupa seperti anggaran, waktu, tenaga kerja dan sebagainya.

Penjelasan di atas juga ditegaskan oleh Pruitt & Carnevale (1993) yang mengatakan bahwa keterbatasan sumber daya seperti tenaga kerja, waktu dan anggaran cenderung menjadi sumber konflik. Karena ada berbagai pihak yang bersaing di dalamnya untuk mendapatkan sumber daya itu.

4. Ketidakadilan dan Ketidaksetaraan

Selain dari keterbatas, salah satu faktor yang menimbulkan konflik adalah adanya ketidakadilan dan ketidaksetaraan dalam mendistribuskan sumber daya. Di sisi lain menurut Deutsch (1985) tidak hanya persoalan pendistribusian, melainkan pengakuan dan kesempatan juga bisa menjadi pemicu konflik. 

Konflik itu terjadi karena adanya rasa ketidakpuasan di antara berbagai pihak, yang merasa tidak adil dan tiadanya kesetaraan. Sehingga hal itu menyebabkan ketegangan atau konflik baik di antara individu maupu kelompok pada suatu perusahaan.

5. Ketidaksepahaman dan Komunikasi Buruk

Apa yang menjadi pemicu konflik berikutnya adalah adanyaa ketidaksepemahaman dan buruknya komunikasi dalam perusahaan. Ketika akan selalu melihat bahwa mengkomunikasi sesuatu yang tidak jelas akan berdampak pada kesalahan untuk memahami.

Menurut Hocker & Wilmot (2013) menegaskan hal itu dengan mengatakan bahwa buruknya komunikasi dan kurang efektif, maka hal itu cenderung menyebabkan salah paham di antara berbagai pihak baik itu individu maupun kelompok. Untuk itu belajarlah agar bisa mengkomunikasi sesuatu dengan baik, demi mencegah konflik.

6. Perbedaan Budaya dan Etnis

Sumber konflik yang berikutnya bisa saja datang dari adanya perbedaan budaya dan etnis. Memang tidak semua personil yang ada di dalam suatu organisasi atau perusahaan itu memiliki kebudayaan yang semuanya sama, tentunya pasti berbeda-beda.

Menurut Brewer & Brown (1998) menjelaskan lebih lanjut mengenai ini dengan mengatakan bahwa adanya perbedaan budaya dan etnis pada suatu organisasi, cenderung memicu timbulnya konflik. Hal itu bisa saja berupa pandangan, nilai-nilai dan norma yang ada pada berbagai pihak begitu beragam.

7. Adanya Sikap dan Prasangka Buruk

Sikap yang kurang baik dan adanya prasangka buruk sebenarnya bisa menjadi penyebab konflik pada suatu perusahaan. Menurut Pettigrew & Tropp (2006) Kesalahan atau adanya sikap yang negatif dan prasangka buruk terhadap pribadi orang lain maupun kelompok bisa memicu konflik.

Kemudian prasangka atau dugaan negatif ini juga bisa menghambat upaya-upaya untuk menciptakan keharmonisan dalam hubungan. Sehingga hal-hal seperti ini seharusnya menjadi perhatian penting bagi pihak perusahaan, agar mampu menciptakan tenaga kerja yang baik dalam bersikap dan tidak berpikiran negatif terhadap rekan kerja.

Pendekatan dalam Manajemen Konflik

Apabila masalah terus melebar, itu akan membuat konflik yang berkepanjangan jika tidak segera mengambil langkah oleh pihak perusahaan. Untuk kita harus memahami bagaimana cara meminimalisir konflik tersebut. Adapun hal yang harus dilakukan adalah mengenal pendekatan-pendekatan dalam manajemen konflik, yaitu sebagai berikut:

1. Pendekatan Kolaboratif

Cara meminimalisir konflik yang pertama adalah memahami pendekatan kolaboratif, artinya pada sutu perusahaan mereka harus aktif untuk melibatkan setiap bentuk kerja sama dari berbagai pihak. Hal itu dilakukan agar bisa mencapai solusi bersama-sama dan memuaskan pada semua pihak tersebut.

Pendekatan kolaboratif ini lebih cenderung fokus atau mengedepankan komunikasi yang terbuka, adanya empati serta transparansi dalam berbagi informasi dengan yang lainnya sebagai upaya mencari win-win solution.

2. Pendekatan Kompromi

Jenis pendekatan dalam manajemen konflik ini adalah salah satu upaya dalam mengumpulkan berbagai macam pihak, yang terlibat dalam situasi penuh tekanan atau konflik agar bisa diajak untuk berkompromi dalam mencapai kesepakataan tertentu.

Pendekatan ini bisa saja dilakukan dengan membuat suatu pertemuan, kemudian dari berbagai pihak yang terlibat dalam konflik diajak untuk menyampaikan pendapat mereka masing-masing. Cara tersebut dilakukan untuk mencari jalan tengah, walaupun terlihat agak sulit, karena bisa mengundang banyak perdebatan.

Akan tetapi pendekatan ini saangat bermanfaat, karena dengan mendengar setiap pendapat walaupun ada perdebatan, namun dengan begitu kita bisa melihat apa yang menjadi keinginan, tuntutan dan kebutuhan yang ingin dipenuhi oleh mereka. Untuk itu sangat dibutuhkan kemampuan manajemen yang bisa mencari win-win solution dari berbagai pihak yang terlibat dalam konflik.

3. Pendekatan Menghindar

Pendekatan menghindar dalam manajemen konflik adalah upaya yang dilakukan bukan untuk mengatasi konflik. Memang situasi ini tidak mungkin untuk dihindari dalam pengertian tidak menginginkan adanya konflik, namun kita bisa meminimalisirnya.

Untuk itu maksud dari pendekatan menghindari dalam manajemen konflik ini adalah upaya untuk meminimalisir situasi dan kondisi yang mengakibatkan konflik. Hal ini bisa saja seperti menghindar dari konfrotasi secara langsung, yang dianggap dapat mengurangi ketegangan. Namun cara ini tidak harus dilakukan dengan sering, karena menghindarinya terus-menerus membuat konflik itu tidak pernah selesai.

4. Pendekatan Kompetisi

Kompetisi digunakan sebagai pendekatan manajemen konflik yang dilakukan dengan membiarkan mereka saling bersaing satu sama lain. Cara ini mungkin terdengar akan lebih merusak hubungan dari pihak yang terlibat dalam konflik atau menambah ketegangan.

Untuk itu sangat dibutuhkan kemampuan manajemen yang bisa mengelola berbagai pihak yang terlibat dalam konflik. Hal itu bisa saja dilakukan membuat ruang kompetisi yang lebih sehat, mampu mengukur resiko dan tujuan dari pendekatan ini seperti membuat kesepakatan tertentu yang harus dipatuhi oleh pihak terkait.

Kesepakatan itu dibuat misalnya seperti memberikan pengarahan kompetisi bahwa siapa yang memenangkannya, maka tujuan dan keinginan dari pihak yang menang bisa dipenuhi atau dilaksanakan. Kemudian dari pihak yang kalah harus menerima dan mematuhi hasil tersebut, dan memberikan pemahaman pada mereka bahwa kesuksesan perusahaan adalah kepentingan yang paling utama.

Pentingnya Manajemen Konflik dalam Organisasi

Apakah manajemen konflik sangat penting? Tentu, karena organisasi atau perusahaan yang sukes bukan berarti mereka tidak ada masalah dan konflik sama sekali, melainkan mereka pandai dalam menghadapi maupun menyelesaikannya.

Dengan kata lain adanya manajemen konflik yang baik pada perusahaan tersebut, sehingga sangat penting konsep manajemen ini bagi mereka. Berikut ini beberapa alasan mengapa manajemen konflik sangat penting bagi perusahaan, yaitu sebagai berikut:

1. Meningkatkan Produktivitas

Adanya konflik pada suatu organisasi atau perusahaan bisa mengganggu produktivitas mereka. Karena hal itu membuat tenaga kerja menjadi tidak lagi fokus dalam menyelesaikan pekerjaannya, sebeb mereka sibuk dengan perdebatan atau terlalu lama tenggelam dalam situasi yang penuh ketegangan.

Pentingnya manajemen konflik dalam organisasi adalah bisa membuat mereka mengelola dan meminimalisir hal itu. Sehingga hal itu akan membuat mereka selalu fokus pada pekerjaan untuk pencapaian tujuan perusahaan, yang membuat pihak-pihak terkait tidak terlena begitu lama dengan konflik. Karena mereka terus mencoba meningkatkan produktivitasnya.

2. Menciptakan Inovasi

Konflik tidak selamanya berdampak buruk apabila pihak perusahaan memiliki kemampuan manajemen konflik yang baik. Sebagaimana pada pendekatan kompetisi yang sudah dijelaskan di atas, bahwa akan adanya ketegangan seperti perdedabatan karena perbedaan pendapat dan tujuan berbagai pihak.

Apabila memiliki manajemen konflik yang baik, maka mereka akan selalu menganggap perbedaan itu sebagai hal yang wajar dan dapat memberikan perubahan. Setiap kepentingan dan pendapat yang berbeda-beda dari berbagai pihak dapat mendorong solusi baru dan menciptakan inovasi pada organisasi maupun perusahaan.

3. Membangun Hubungan yang Sehat

Perusahaan yang memiliki manajemen konflik yang baik, maka mereka akan lebih cenderung bisa menciptakan hubungan yang sehat dalam lingkungan organisasi. Sebab adanya kemampuan dalam membaca potensi konflik dan terdapat beragam cara serta pendekatan yang bisa digunakan.

4. Mengurangi Stres dan Ketegangan

Pentingnya manajemen konflik pada organisasi adalah dapat mengurangi tingkat stres dan situasi yang penuh ketegangan. Sebab konflik yang berlarut-larut dapat menciptakan kondisi mental seseorang menjadi tidak sehat atau terganggu. Untuk itu ini sangat penting konsep manajemen konflik pada suatu perusahaan.

Setiap kutipan di dalam artikel ini dibuatkan sumber referensinya dalam bentuk gambar berikut:

Gambar Referensi Artikel
Gambar. Referensi Artikel. Manajemen Konflik: Berikut Ini Pengertian, Penyebab, Pendekatan Dan Pentingnya Manajemen Konflik. 

Mau donasi lewat mana?

Paypal
Bank BNI - An.siti fatimang / Rek - 1860003927932
Jika artikel ini cukup bermanfaat! Mungkin anda bisa bantu saya untuk terus berkembang dengan cara memberikan donasi. Klik icon panah di atas
Seorang penulis lepas manajemen sumber daya manusia, yang fokus tentang kajian human relationship.

Post a Comment

Created by
DMCA.com for Blogger blogs

© ‧ Manajemen Pedia. All rights reserved. Made with ♥ by Jago Desain