Pengertian, Tujuan, Proses, Tahapan Dan Manfaat Manajemen Strategi

Apa pengertian manajemen strategi menurut para ahli? Serta Bagaimana proses dan tahapan manajemen strategi? Dan apa tujuan dan manfaatnya?

Kesuksesan suatu perusahaan atau organisasi sangat membutuhkan kemampuan manajemen dan strategi yang efektif dan efisien. Mengapa membutuhkan manajemen? Karena manajemen merupakan proses bekerja sama antara individu maupun kelompok dan memanfaatkan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan organisasi, (Hersey dan Blanchard,1988).

Lantas mengapa membutuhkan strategi? Mari mulai dengan arti strategi, yang menurut Quinn (1999:10) adalah suatu bentuk atau rencana yang mengintegrasikan tujuan-tujuan utama, kebijakan-kebijakan dan rangkaian tindakan dalam suatu organisasi menjadi suatu kesatuan yang utuh. 

Pengertian, tujuan, proses, tahapan dan manfaat manajemen strategi
Gambar. Pengertian, tujuan, proses, tahapan dan manfaat manajemen strategi. Sumber. pixabay.com

Dengan demikian untuk mencapai tujuan organisasi maka peran manajemen sebagai proses maupun llmu, yaitu bermanfaat untuk menciptakan kerja sama antar individu atau kelompok dan memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mencapai kesuksesan organisasi atau tujuan.

Di sisi lain proses manajemen sebagaimana yang telah disebutkan di atas juga harus mempunyai strategi yang matang, atau yang biasa kita sebut dengan manajemen strategi. Untuk itu dalam pembahasan ini mencoba menguraikan pengertian, tujuan, proses dan manfaat manajemen strategi.

Pengertian Manajemen Strategi

Apa itu manajemen strategi? Untuk menjawab pertanyaan ini alangkah baiknya kita melihat bagaimana para ahli mendefinisikannya, agar menjadi langkah awal dalam memahami tentang definisi dari manajemen strategi. Adapun beberapa pengertian manajemen strategi menurut para ahli, yaitu sebagai berikut:

  • David (2011:6)

Manajemen strategi diartikan sebagai seni dang berkaitan dengan pengerahuan untuk merumuskan, mengimplementasi, maupun mengevaluasi setiap keputusan yang fungsinya untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan yang memungkinkan. 

  • Thomas Wheelen dkk (2010:105)

Memberikan definisi manajemen strategi yaitu sebagai rangkaian atas setiap keputusan manajemen, maupun aktivitas yang dapat menentukan kesuksesan suatu perusahaan dan itu sifatnya berjangka panjang. Adapun hal ini terdiri dari bagaimana merumuskan, merencanakan suatu strategi, pelaksanan atau implementasinya, sampai dengan mengevaluasi strategi itu sendiri.

  • Bambang Hariadi (2003:3)

Memberikan pengertian manajemen strategi sebagai suatu proses, dan merupakan perancangan yang dilakukan dengan sistematis oleh para manajer dalam membuat strategi. Hal itu juga sebagai aktvitas untuk menjalankan dan mengevaluasi setiap strategi yang dirumuskan. Di sisi lain juga sebagai upaya menampilkan nilai yang terbaik bagi pelanggan agar dapat mencapai tujuan organisasi.

  • Mulyadi (2001:40)

Mengartikan maksud dari manajemen strategi adalah sebagai proses dari aktivitas manajer maupun karyawan, dalam merumuskan maupun mengimplementasikannya pada pelanggan yang berbasis nilai dan sebagai upaya mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.

Tujuan Manajemen Strategi 

Lantas apa tujuan manajemen strategi? Untuk mengenal lebih jauh atau sebagai langkah awal memahaminya, maka akan diuraikan beberap tujuan manajemen strategi menurut Suwandiyanto (2010:02), yang mengatakan bahwa terdapat empat tujuan manajemen strategi, yaitu sebagai berikut: 

1. Memberikan arah pencapaian tujuan organisasi/perusahaan

Tujuan manajemen strategi adalah sebagai upaya dalam menunjukan kepada setiap anggota, tentang arah dan tujuan dari organisasi atau perusahaan. Sehingg dalam menjalankan tugas-tugas mereka tidak kehilangan arah atau keluar dari target yang sudaj ditetapkan, sehingga dapat dikendalikan dan dievalusi setiap hasil atau tingkat keberhasilannya.

2. Membantu memikirkan kepentingan berbagai pihak 

Tujuan dari manajemen strategi yang berikutnya adalah dapat membantu mengakomodir setiap kebutuhan dari antar berbagai pihak. Hal itu mulai dari karyawan, pemasok, pemegang saham, perbangkan maupun masyarakat luas pada umumnya. 

3. Mengantisipasi setiap perubahan kembali secara merata

Tujuan manejemen strategi yang berikutnya adalah membirkan setiap kemungkinan bagi manejer puncak, agar bisa mengantisipasi adanya perubahan maupun mempersiapkan acuan dan pengendaliannya. Hal itu dilakukan agar dapat memperluas waktu dan cara berpkir mereka, dengan berbagai perspektif serta memahami kontribusi pada hari ini maupun esok.

4. Berhubungan dengan efisiensi dan efektivitas

Tujuan berikutnya dari manajemen strategi adalah memberikan gambaran kepada pihak manajer, agar mereka tidak memfokuskan pada tingkatan efisiensi atas kemampuan dan kepentingan saja. Melainkan memebrikan perhatian terhadap proses pelaksanaan tugas atau pekerjaan dengan lebih baik dan efektif.

Proses dan Tahapan Manajemen Strategi 

Bagaimana proses dan tahapan manajemen strategi? Untuk menjawab pertanyaan ini akan diuraikan beberapa tahapan dan proses tersebut menurut David (2011:6) yang menjelaskan bahwa proses manajemen strategi terdiri dari tiga tahapan, yaitu akan diuraikan sebagai berikut: 

1. Perumusan Strategi (Strategy Formulation) 

Tahapan pertama dalam manajemen strategi adalah melakukan perumusan, yaitu merangkum tentang pengembangan mulai dari visi dan misi organisasi, pengidentifikasian peluang baik eksternal maupun internal, ancaman, penentuan kelemahan internal dan kekuatan, penetapan tujuan berjangka panjang, membuat rencana alternatif serta pemilihan strategi dalam mencapai tujuan.

2. Implementasi Strategi (Strategy Implemented) 

Tahapan kedua setelah merencanakan dan merumuskan strategi apa yang telah ditetapkan, maka selanjutnya adalah mengimplementasinya. Hal ini membutuhkan pihak pengambilan keputusan dalam menetapkan tujuan jangka pendek maupun panjang, penyusunan kebijakan, motivasi karyawan serta mengalokasikan setiap sumber daya yang dibutuhkan agar strategi yang dirumuskan bisa laksanakan.

3. Evaluasi Strategi (Strategy Evaluation)

Tahapan dalam proses manajemen strategi yang berikutnya adalah melakukan evaluasi dari setiap perumusan, dan yang sudah diimplementasikan. Hal ini dilakukan agar pihak manajer bisa mengetahui apa dan kapan strategi yang tidak dapat atau berjalan dengan baik.

Untuk itu evaluasi strategi juga berkaitang dengan aktivitas penilaian yang dilakukan baik sejak dimulai, maupun setelah dilaksanakan suatu strategi. Adapun beberapa hal yang dapat dijadikan sebagai indikator penilaian atau evaluasi itu terdiri dari 3 aktivitas dasar, yaitu sebagai berikut:

  • Pertama, meninjau ualang apa yang menjadi faktor baik eksternal maupun internal atas landasan strategi saat ini.
  • Kedua, mengukur setiap kinerja.
  • Ketiga, adanya langkah bersama yang diambil.

Apa yang menjadi penting untuk diketahui pada tahap terakhir ini yaitu pemahaman bahwa bentuk penilaian diperlukan, karena tidak selamanya setiap strategi yang bisa saja dilihat berhasil saat ini dianggap sukses juga atau dapat berjalan di masa yang akan datang.

Manfaat Manajemen Strategi

Mengapa manajemen srategi dibutuhkan oleh perusahaan? Yaitu karena sangat bermanfaat dalam membuat suatu kerangkan acuan bagi organiasasi, agar bisa menyelesaikan masalah yang dihadapi dan adanya persaingan yang semakin ketat saat ini.

Untuk itu pihak manajemen harus berupaya dalam berpikir kritis, kreatif dan strategik. Adapun menurut Rahim dan Enny (2017: 7) penerapan manajemen strategi juga dapat memeberikan manfaat bagi organisasi atau perusahaan, sebagaimana yang akan diuraikan di bawah ini:

  • Membantu penentuan arah yang dituju dan sifatnya berjangka panjang. 
  • Membantu organisasi beradaptasi pada perubahanperubahan yang terjadi
  • Membuat suatu organisasi menjadi lebih efektif
  • Bisa membuat identifikasi tentang keunggulan komparatif pada organisasi dengan kondisi lingkungan yang penuh risiko.
  • Membantu organisasi atau perusahaan dalam mencegah setiap masalah di masa mendatang.
  • Membantu dalam meotivasi karyawan karena adanya keterlibatan mereka dalam pembuatan dan pelaksanaan strategi. 
  • Mengurangi pekerjaan yang tumpang tindih.
  • Keengganan untuk berubah dari karyawan lama dapat dikurangi.

Referensi

  • David, Fred R. 2011. Strategic-Management-Manajemen-Strategi-Konsep, Edisi 12. Jakarta: Salemba Empat. 
  • Hariadi, Bambang. 2003. Strategi-Manajemen. Malang: Banyumedia-Publishing.
  • Hersey. Paul and Kenneth H. Blanchard. 1988. Management-of-Organizational Behavior. New Jersey: Englewood Cliffs. 
  • Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat dan Rekayasa, Edisi-Ketiga. Jakarta: Salemba-Empat. 
  • Quinn, Robert E., CS., 1990, Becoming-A-Master-Manager, A Competency-Framework, New-York: John Wiley & Sons.  
  • Rahim, Rahman dan Enyy Radjab. 2017. Manajemen-Strategi. Cetakan Pertama. Penerbit: Lembaga-Perpustakaan dan Penerbitan-Universitas Muhammadiyah Makassar.
  • Suwandiyanto. 2010. Manajemen-Strategi-dan-Kebijakan-Perusahaan. Jakarta: Salemba Empat. 
  • Thomas l. Wheelen and J. David Hunger. 2000. Strategic-Management, Business-Policy-Seventh Edition, USA.

Mau donasi lewat mana?

Paypal
Bank BNI - An.siti fatimang / Rek - 1860003927932
Jika artikel ini cukup bermanfaat! Mungkin anda bisa bantu saya untuk terus berkembang dengan cara memberikan donasi. Klik icon panah di atas
Seorang penulis lepas manajemen sumber daya manusia, yang fokus tentang kajian human relationship.

Post a Comment

Created by
DMCA.com for Blogger blogs

© ‧ Manajemen Pedia. All rights reserved. Made with ♥ by Jago Desain