Pengertian Metodologi Penelitian, Karakteristik Penelitian Ilmiah, Jenis-Jenis, Fungsi dan Tujuan Serta Tahapan Penelitian

Bagaiamana memahami pengertian metodologi penelitian, karakteristik, jenis-jenis, fungsi dan tujuan serta tahapan-tahapan penelitian.

Metodologi penelitian adalah istilah yang sering kita dengar dalam melakukan suatu penelitian. Akan tetapi kebanyakan dari kita seringkali meneliti namun tidak memahami dengan benar apa maksud dari istilah itu yang sebenarnya.

Pengertian Metodologi Penelitian, Karakteristik Penelitian Ilmiah, Jenis-Jenis, Fungsi dan Tujuan Serta Tahapan Penelitian
Gambar. Pengertian metodologi penelitian, karakteristik penelitian ilmiah, jenis-jenis, fungsi dan tujuan serta tahapan penelitian. Sumber. pixabay.com

Untuk itu pada pembahasan kali ini kita akan mencoba memahami secara terpisah tentang apa arti dari kata metode, metodologi dan penelitian. Kemudian ada beberapa hal jug yang harus dipahami terutama kita sebagai peneliti pemula, yaitu karakteristik penelitian ilmiah, jenis-jenis, fungsi dan tujuan serta tahapan penelitian.

Pengertian Metode, Metodologi dan Penelitian

Kata 'metode' dan 'metodologi' sering dicampuradukkan dan disamakan. Padahal keduanya memiliki arti yang berbeda. Lantas apa itu metode, metodologi dan penelitian?

Dimulai dari apa itu metode? Hamzah (2020:21) mengartikan metode adalah cara yang digunakan untuk mengungkap objektivitas sebuah penelitian dengan menyajikan bukti proposisi yang dapat dikenai tes dan uji empiris. 

Kemudian kata 'metodologi' berasal dari kata Yunani 'methodologia' yang berarti 'teknik' atau 'prosedur'. Metodologi sendiri merujuk kepada alur pemikiran umum atau menyeluruh (general logic) dan gagasan teoritis (theoretic perspectives) suatu penelitian. Sedangkan kata 'metode' menunjuk pada teknik yang digunakan dalam penelitian seperti survey, wawancara dan observasi, (Raco: 2010). 

Berikutnya kata penelitian yang artinya adalah suatu penyelidikan terorganisasi, atau penyelidikan yang hati-hati dan kritis dalam mencari fakta untuk menentukan sesuatu. 

Kata penelitian menurut (Priadana, 2021: 19) merupakan terjemahan dari kata research yang berasal dari bahasa Inggris. Kata Research terdiri dari dua kata yaitu 're' yang berarti kembali dan 'to search' yang berarti mencari. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian research (penelitian) adalah mencari kembali suatu pengetahuan. Adapun kata penelitian menurut para ahli lainnya, yaitu sebagai berikut:

  • Nugrahani (2014) 

Dapat dikatakan bahwa penelitian merupakan suatu usaha yang sistematis yang dilakukan peneliti untuk tujuan meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan yang dapat dikomunikasikan dan diuji oleh peneliti lain pada waktu yang lebih kemudian

  • Margono (2007) 

penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan, dan percobaan secara alamiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan fakta-fakta atau prinsip-prinsip baru yang bertujuan untuk mendapatkan pengertian baru dan menaikkan tingkat ilmu serta teknologi. 

Berdasarkan pengertian tersebut, maka ketika seseorang melakukan penelitian memerlukan bentuk atau jenis penelitian tertentu yang sesuai dengan bidang penelitian yang dilakukannya.

  • John Creswell (2008) 

juga mendefinisikan penelitian sebagai suatu proses bertahap bersiklus yang dimulai dengan identifikasi masalah atau isu yang akan diteliti. Setelah masalah teridentifikasi kemudian diikuti dengan mereview bahan bacaan atau kepustakaan. Sesudah itu menentukan dan memperjelas tujuan penelitian. Dilanjutkan dengan pengumpulan dan analisa data. Kemudian menafsirkan (interpretation) data yang diperoleh. 

Selanjutnyapenelitian ini berpuncak pada pelaporan hasil penelitian. Pembaca atau audience akan mengevaluasi dan selanjutnya menggunakannya. Dari identifikasi masalah hingga pelaporan, semuanya berlangsung dalarn suatu proses yang bertahap yang berurutan secara teratur dan sistematis. 

Karakteristik Penelitian Ilmiah

Suatu penelitian dengan menggunakan metode ilmiah dinamakan sebagai penelitian ilmiah. (Siyoto dan Ali Sadik: 2010). Karena secara umum metode penelitian didefinisikan sebagai suatu kegiatan ilmiah yang terencana, terstruktur, sistematis dan memiliki tujuan tertentu baik praktis maupun teoritis. 

Dikatakan sebagai 'kegiatan ilmiah' karena penelitian dengan aspek ilmu pengetahuan dan teori. 'Terencana' karena penelitian harus direncanakan dengan memperhatikan waktu, dana dan aksesibilitas terhadap tempat dan data (Syahza, 2021: 26-43).

Dapat dikatakan bahwa penelitian merupakan suatu usaha yang sistematis yang dilakukan peneliti untuk tujuan meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan yang dapat dikomunikasikan dan diuji oleh peneliti lain pada waktu yang lebih kemudian. Ciri-ciri penelitian ilmiah, antara lain sebagai berikut.

  • Pengkajian masalah secara sistematis dan cermat.
  • Pengumpulan data secara objektif.
  • Pemecahan masalah dengan cara menganalisis data.
  • Temuannya dikemukakan secara logis dan sistematis.
  • Bertujuan untuk menemukan, mengembangkan, atau menguji kebenaran ilmu pengetahuan. 

Secara umum metode penelitian didefinisikan sebagai suatu kegiatan ilmiah yang terencana, terstruktur, sistematis dan memiliki tujuan tertentu baik praktis maupun teoritis. 

Dikatakan sebagai 'kegiatan ilmiah' karena penelitian dengan aspek ilmu pengetahuan dan teori. 'Terencana' karena penelitian harus direncanakan dengan memperhatikan waktu, dana dan aksesibilitas terhadap tempat dan data, (Raco: 2010). Di sisi lain karakteristik penelitian yang baik menurut Sugiyono (2006) adalah sebagai berikut: 

  • Masalah dan tujuan penelitian harus dirumuskan secara tepat, jelas dan spesiik sehingga tidak menimbulkan ber­bagai penafsiran. Masalah yang diteliti harus benar sebagai masalah, sehingga data yang terkumpul dapat digunakan untuk pemecahan masalah. Dengan rumusan masalah dan tujuan yang tepat dan jelas, maka penelitian akan lebih terarah sehingga pelaksanaan penelitian akan menjadi efektif dan eisien.
  • Prosedur penelitian perlu dijabarkan secara terperinci, sehingga orang lain dapat memahami, dan dapat melaksanakan (mengulangi) ataupun melanjutkan penelitian tanpa konsultasi dengan peneliti sebelumnya.
  • Prosedur dalam rancangan penelitian harus dibuat dengan teliti dan cermat sehingga dapat menghasilkan data yang valid, reliabel, dan objektif.
  • Peneliti harus membuat laporan yang lengkap dan sistematis dengan mengikuti prosedur sesuai rancangan, dan mampu memberikan saran-saran untuk pemecahan masalah berdasarkan temuannya.
  • Analisis data yang digunakan harus tepat (dengan memberikan penjelasan tentang alasan pemilihan metode analisis), serta mampu membuat generalisasi yang signiikan.
  • Setiap kesimpulan dan saran yang diberikan harus didukung oleh data yang diperoleh melalui penelitian. Dengan kata lain, tidak membuat kesimpulan dan memberikan saran.

Fungsi Penelitian 

Fungsi penelitian adalah mencarikan penjelasan dan jawaban terhadap permasalahan serta memberikan alternatif bagi kemungkinan yang dapat digunakan untuk pemecahan masalah. 

Pemecahan dan jawaban terhadap permasalahan itu dapat bersifat abstrak dan umum sebagaimana hanya dalam penelitian dasar (basic research) dan dapat spesifik seperti biasanya ditemui pada penelitian terapan (applied research). 

  • Mendiskripsikan, Memberikan Data atau nformasi

Penelitian dengan tugas mendiskripsi gejala dan peristiwa yang terjadi, maupun gejala-gejala yang terjadi disekitar kita perlu mendapat perhatian dan penanggulangan. gejala dan peristiwa yang terjadi itu ada yang besar dan ada pula yang kecil tetapi, kalau dilihat dari segi perkembangan untuk masa datang perlu mendapat perhatian segera.

  • Menerangkan Data atau Fenomena

Menerangkan data atau kondisi atau latar belakang terjadinya suatu peristiwa atau fenomena. Penelitian dengan tugas menerangkan. Berbeda dengan penelitian yang menekankan pengungkapan peristiwa apa adanya, maka penelitian dengan tugas menerangkan peristiwa jauh lebih kompleks dan luas. Dapat dilihat dari hubungan suatu dengan hubungan yang lain.

  • Menyusun Teori

Menyusun teori, Penyusunan teori baru memakan waktu yang cukup panjang karena akan menyangkut pembakuan dalam berbagai instrumen, prosedur maupun populasi dan sampel. 

  • Meramalkan, Mengestimasi dan Memproyeksi

Meramalkan, mengestimasi, dan memproyeksi suatu peristiwa yang mungkin terjadi berdasarkan data-data yang telah diketahui dan dikumpulkan, informasi yang didapat akan sangat berarti dalam memperkirakan kemungkinan yang akan terjadi untuk melalui masa berikutnya. Melalui penelitian dikumpulkan data untuk meramalkan beberapa kejadian atau situasi masa yang akan datang.

  • Mengendalikan Peristiwa dan Gejala

Mengendalikan peristiwa maupun gejala-gejala yang terjadi. Melalui penelitian juga dapat dikendalikan peristiwa maupun gejala-gejala. Merancang sedemikian rupa suatu bentuk penelitian untuk mengendalikan peristiwa itu. Perlakuannya disusun dalam rancangan adalah membuat tindakan pengendalian pada variabel lain yang mungkin mempengaruhi peristiwa itu.

Tujuan dan Manfaat Penelitian 

Secara umum tujuan penelitian sebenarnya untuk mendapatkan kebenaran atau jawaban atas suatu permasalahan yang telah dirumuskan. Adapun tujuan penelitian menurut (Sudarto, 1997) adalah sebagai berikut:

  • Menginventarisir data yang masih terpencar, baik secara implisit maupun eksplisit, dan berusaha untuk merumuskan data itu menjadi rumusan yang sistematis.
  • Menyempurnakan kembali penelitian-penelitian yang pernah dilakukan oleh peneliti terdahulu, sehingga terjadi kesinambungan, pembaruan, koreksi, evaluasi dan diperoleh sintesis baru yang lebih aktual.
  • Menggali data baru dengan memberi interpretasi baru sehingga diperoleh pemahaman yang lebih komprehensif dan aktual serta memberikan penyegaran terhadap sebuah konsep yang telah mulai usang. 
  • Memperbaiki dan mempertahankan serta menyempurnakan tema atau bidang yang menjadi objek penelitian dengan menggunakan pendekatan dan metode baru.
  • Membuat dan merumuskan hingga memperoleh pemahaman baru pada masalah-masalah yang konkret, aktual dan praktis. 

Dalam beberapa penelitian dimana permasalahannya sangat sederhana terlihat bahwa tujuan sepertinya merupakan pengulangan dari rumusan masalah, hanya saja rumusan masalah dinyatakan dengan pertanyaan, sedangkan tujuan dituangkan dalam bentuk pernyataan yang biasanya diawali dengan kata ingin mengetahui. 

Tetapi bila permasalahannya relatif komplek, permasalahan ini menjadi lebih jelas terjawab bila disusun sebuah tujuan penelitian yang lebih tegas yang memberikan arah bagi pelaksanaan penelitian.

Misalnya, bila rumusan masalah mempertanyakan bagaimanakah penerapan model pembelajaran kontekstual pada pokok bahasan pecahan, maka jelas akan banyak penafsiran tentang jawaban yang diinginkan dari pertanyaan ini.

Sehingga perumusan tujuannya harus lebih tegas, misalnya ingin mengetahui langkah-langkah dalam menerapkan model pembelajaran kontekstual pada pokok bahasan pemecahan, atau ingin mengetahui bagaimanakah efek penerapan model pembelajaran kontekstual pada pokok bahasan pemecahan terhadap hasil belajar. 

Tujuan penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yang ditetapkan dan jawabannya terletak pada kesimpulan penelitian. Beberapa sifat yang harus dipenuhi sehingga tujuan penelitian dikatakan baik yaitu: spesifik, terbatas, dapat diukur, dan dapat diperiksa dengan melihat hasil penelitian. 

Tujuan terujung suatu penelitian adalah untuk merumuskan pertanyaan-pertanyaan dan menemukan jawaban-jawaban terhadap pertanyaan penelitian tersebut. Tujuan dapat beranak cabang yang mendorong penelitian lebih lanjut. 

Tidak satu orang yang mampu mengajukan semua pertanyaan, dan demikian pula tak seorangpun sanggup menemukan semua jawaban bahkan hanya untuk satu pertanyaan saja. Maka, kita perlu membatasi upaya kita dengan cara membatasi tujuan penelitian. Terdapat bermacam tujuan penelitian, dipandang dari usaha untuk membatasi ini, yaitu: 

  • Eksplorasi

Umumnya, peneliti memilih tujuan eksplorasi karena tuga macam maksud, yaitu: (a) memuaskan keingintahuan awal dan nantinya ingin lebih memahami, (b) menguji kelayakan dalam melakukan penelitian/studi yang lebih mendalam nantinya, dan (c) mengembangkan metode yang akan dipakai dalam penelitian yang lebih mendalam hasil penelitian eksplorasi, karena merupakan penelitian penjelajahan, maka sering dianggap tidak memuaskan. 

Kekurangpuasan terhadap hasil penelitian ini umumnya terkait dengan masalah sampling (representativeness). Tapi perlu kita sadari bahwa penjelajahan memang berarti pembukaan jalan, sehingga setelah pintu terbuka lebar-lebar maka diperlukan penelitian yang lebih mendalam dan terfokus pada sebagian dari ruang di balik pintu yang telah terbuka‖ tadi.

  • Deskripsi

Penelitian deskriptif berkaitan dengan pengkajian fenomena secara lebih rinci atau membedakannya dengan fenomena yang lain.

  • Prediksi

Penelitian prediksi berupaya mengidentifikasi hubungan (keterkaitan) yang memungkinkan kita berspekulasi (menghitung) tentang sesuatu hal (X) dengan mengetahui (berdasar) hal yang lain (Y). 

Prediksi sering kita pakai sehari-hari, misalnya dalam menerima mahasiswa baru, kita gunakan skor minimal tertentu—yang artinya dengan skor tersebut, mahasiswa mempunyai kemungkinan besar untuk berhasil dalam studinya (prediksi hubungan antara skor ujian masuk dengan tingkat keberhasilan studi nantinya).

  • Eksplanasi

Penelitian eksplanasi mengkaji hubungan sebab-akibat diantara dua fenomena atau lebih. Penelitian seperti ini dipakai untuk menentukan apakah suatu eksplanasi (keterkaitan sebab- akibat) valid atau tidak, atau menentukan mana yang lebih valid diantara dua (atau lebih) eksplanasi yang saling bersaing. 

Penelitian eksplanasi (menerangkan) juga dapat bertujuan menjelaskan, misalnya mengapa suatu kota tipe tertentu mempunyai tingkat kejahatan lebih tinggi dari kota-kota tipe lainnya. 

Catatan: dalam penelitian deskriptif hanyadijelaskan bahwa tingkat kejahatan di kota tipe tersebut berbeda dengan di kota-kota tipe lainnya, tapi tidak dijelaskan―mengapa (hubungan sebab-akibat) hal tersebut terjadi. 

  • Aksi

Penelitian aksi (tindakan) dapat meneruskan salah satu tujuan di atas dengan penetapan persyaratan untuk menemukan solusi dengan bertindak sesuatu. Penelitian ini umumnya dilakukan dengan eksperimen tidakan dan mengamati hasilnya; berdasar hasil tersebut disusun persyaratan solusi. 

Misal, diketahui fenomena bahwa meskipun suhu udara luar sudah lebih dingin dari suhu ruang, orang tetap memakai AC (tidak mematikannya). Dalam eksperimen penelitian tindakan dibuat berbagai alat bantu mengingatkan orang bahwa udara luar sudah lebih dingin dari udara dalam. Ternyata dari beberapa alat bantu,ada satu yang paling dapat diterima. Dari temuan itu disusun persyaratan solusi terhadap fenomena di atas. 

Menurut (Rahmadi, 2011:10-11) manfaat penelitian secara umum adalah sebagai berikut: 

  • Penelitian memberikan manfaat bagi manusia yang hidup ketika penelitian itu dilakukan dan setelahnya. Masa kini dan masa depan. 
  • Penelitian memberikan kontribusi bagi pembangunan negara dan masyarakat. Artinya, hasil penelitian tersebut sangat berguna bagi kepentingan pengambilan kebijakan pembangunan maupun kelompok masyarakat.
  • Hasil penelitian memberikan sumbangan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
  • Penelitian memiliki kegunaan untuk mengembangkan pribadi. Artinya, hasil penelitian mampu mengantarkan seseorang ke arah pendewasaan berpikir dan keluasan wawasan, aktualisasi berpikir dan sebagainya.
  • Penelitian memberikan perluasan pemahaman yang lebih mendalam sehingga membimbing seseorang untuk mengambil sikap terhadap sesuatu persoalan. 

Jenis-Jenis Penelitian

Hadi (1980) menjelaskan tentang pembagian beberapa jenis penelitian, antara lain (1) bidang, yaitu penelitian pendidikan, sejarah, bahasa, ilmu teknik, biologi, ekonomi, dan sebagainya; (2) tempat, yaitu laboratorium, perpustakaan, dan lapangan (field research); (3) pemakaian, yaitu penelitian murni (pure research) dan penelitian terpakai (applied research); (4) tujuan umum, yaitu ekploratif, developmental, dan verifikatif; dan (5) taraf, yaitu penelitian deskriptif dan inferensial.

Kemudian, Sugiono (2008) mengelompokkan jenis-jenis penelitian berdasarkan lima hal, yaitu (1) bidangnya, penelitian dapat dibedakan menjadi penelitian akademis, profesional, dan institusional; (2) tujuannya, penelitian dibedakan menjadi penelitian dasar dan penelitian terapan; (3) metode, penelitian dibedakan menjadi penelitian survey, eksperimen, naturalistik dan R&D (Research & Development); (4) level of explanation yang dibedakan menjadi penelitian deskriptif, komparatif dan asosiatif; (5) segi waktu, dibedakan menjadi penelitian cross sectional dan longitudinal.

Sedangkan Neuman (2011) membagi penelitian berdasarkan beberapa jenis, yaitu (1) audien penelitian, terdiri dari penelitian dasar dan penelitian terapan; (2) tujuan penelitian, yaitu menelaah menjabarkan, dan menjelaskan; (3) dalam kasus dan kasus silang penelitian studi kasus; (4) waktu tunggal atau waktu majemuk, yaitu cross-sectional dan longitudinal (durasi waktu, panel, dan kohort) (5) teknik pengumpulan data kualitatif dan data kuantitatif.

Banyak sekali jenis penelitian yang dapat kita lakukan. Hal ini bergantung pada tujuan, pendekatan, bidang ilmu, tempat dan sebagainya. Berikut ini akan diuraikan mengenai ragam dan jenis penelitian tersebut. Arikunto (2010) merinci jenis-jenis penelitian menurut berbagai kategorinya yaitu sebagai berikut:

  • Penelitian Ditinjau dari Tujuan

Penelitian ditinjau dari tujuan meliputi penelitian eksplanatif, penelitian pengembangan dan penelitian verifikasi.

  • Penelitian Ditinjau dari Pendekatan

Penelitian ditinjau dari pendekatan meliputi pendekatan longitudinal (pendekatan bujur) dan pendekatan cross section (pendekatan silang). Penelitian dengan pendekatan longitudinal (pendekatan bujur) adalah penelitian yang meneliti perkembangan sesuatu aspek atau ssuatu hal dalam seluruh periode waktu, atau tahapan perkembangan yang cukup panjang. 

Penelitian dengan pendekatan cross section adalah penelitian dalam satu tahapan atau satu periode waktu, hanya meneliti perkembangan dalam tahapan-tahapan tertentu saja. 

Contoh penelitian dengan pendekatan longitudinal adalah perkembangan kemampuan berbicara sejak bayi sampai dengan usia delapan tahun, sedangkan contoh penelitian dengan pendekatan cross section adalah perkembangan kemampuan berbicara masa bayi. 

  • Penelitian Ditinjau dari Bidang Ilmu

Penelitian ditinjau dari bidang ilmu disesuaikan dengan jenis spesialisasi dan interest. Ragam penelitian ini antara lain penelitian di bidang pendidikan, kedokteran, perbankan, keolahragaan, ruang angkasa, pertanian, dan sebagainya

  • Penelitian Ditinjau dari Tempatnya

Penelitian ditinjau dari tempatnya meliputi penelitian di laboraturium, penelitian di perpustakaan dan penelitian di lapangan (kancah).

  • Penelitian Ditinjau dari Hadirnya Variabel

Penelitian ditinjau dari hadirnya variabel meliputi penelitian variabel masa lalu, sekarang dan penelitian variabel masa yang akan datang. Penelitian yang dilakukan dengan menjelaskan/menggambarkan variabel masa lalu dan sekarang (sedang terjadi) adalah penelitian deskriptif. Penelitian yang dilakukan terhadap variabel masa yang akan datang adalah penelitian eksperimen.

  • Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

Penelitian kuantitatif menekankan pada fenomena-fenomena objektif dan dikaji secara kuantitatif. Maksimalisasi objektivitas desain penelitian kuantitatif menurut Sukmadinata (2009) dilakukan dengan menggunakan angka-angka, pengolahan statistik, struktur dan percobaan terkontrol. 

Metode penelitian yang tergolong ke dalam penelitian kuantitatif bersifat noneksperimental adalah deskriptif, survai, expostfacto, komparatif, korelasional. Penelitian kualitatif menekankan bahwa kenyataan itu berdimensi jamak, interaktif dan suatu pertukaran pengalaman sosial yang diinterpretasikan oleh individu-individu. 

Penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut atau perspektif partisipan. Paritsipan adalah orang-orang yang diajak berwawancara, diobservasi, diminta memberikan data, pendapat, pemikiran, persepsinya. 

Penelitian kualitatif mengkaji perspektif partisipan dengan berbagai macam strategi yang bersifat interaktif seperti observasi langsung, observasi partisipatif, wawancara mendalam, dokumen-dokumen, teknik-teknik pelengkap. 

Penelitian kualitatif memiliki dua tujuan utama yaitu untuk menggambarkan dan mengungkapkan (to describe and explore) dan tujuan yang kedua yaitu menggambarkan dan menjelaskan (to describe and explain).

Perbedaan antara penelitian kualitatif dan kuantitatif antara lain pada penelitian kuantitatif terdapat kesenjangan jarak antara peneliti dengan objek yang diteliti, sementara penelitian kualitatif menyatu dengan situasi dan fenomena yang diteliti. Dalam penelitian kualitatif kegiatan manusia sangat dipengaruhi oleh seting dimana hal tersebut berlangsung. 

Penelitian kuantitatif memandang peneliti lepas daari situasi yang diteliti.Perbedaan antara penelitian kualitatif dengan penelitian kuantitatif bukan sekedar perbedaan teknis, tetapi juga perbedaan secara mendasar. Keduanya bertolak dari pandangan filsafat yang berbeda tentang kenyataan, memiliki asumsi dan pendekatan yang berbeda pula dalam mengkaji kenyataan. 

Tahapan Penelitian

Maksud dari tahapan penelitian yang diungkapkan di sini masih bersifat umum, karena setiap jenis penelitian yang dipilih unttuk digunakan akan mempunyai tahapannya sendiri atau lebih spesifik sesuai dengan jenis penilitian dan pendekatan yang dipilih. 

Sedangkan tahapan penelitian yang akan diuraikan sini setidaknya menjelaskan suatu cara kerja atau sebagai standar umum agar dikatakan sebagai penilitian dikatakan ilmiah. Tahapan penelitian atau cara kerja ilmiah lazimnya dilalui dengan proses penalaran berikut (Keraf, 2001): 

  • Observasi

Pengamatan terhadap objek penelitian yang merupakan fenomena yang sifatnya konkret seperti manusia, bangunan, monumen, tumbuh-tumbuhan, dan penyakit. 

  • Fakta

Suatu realitas yang dihadapi seorang peneliti, sesuatu yang dilihat atau sesuatu yang terjadi yang berkaitan dengan gejala dalam fenomena seseorang.

  • Data

Hasil atau sejumlah besaran atau kuantitas yang berasal dari fakta yang telah ditemukan oleh si peneliti. Di dalam data inilah seorang peneliti telah menemukan gejala yang lebih bersifat kuantitatif dan konkret/ faktual dari objek penelitiannya.

  • Konsep

Pengertian atau pemahaman tentang sesuatu (yang berasal dari fakta), dan pemahaman itu berada pada akal budi atau rasio manusia. Konsep selalu dipikirkan oleh manusia, dan oleh karenanya menjadi pemikiran manusia. Seseorang atau peneliti yang memiliki konsep tertentu, atau konsep tentang sesuatu, maka ia harus menuliskan konsep itu agar dapat dipahami oleh orang lain. 

  • Klasifikasi atau penggolongan atau kategori

Pengelompokan gejala atau data penelitian ke dalam kelas-kelas atau penggolongan ataupun kategori atas dasar kriteria-kriteria tertentu. Syarat klasifikasi atau penggolongan atau kategori haruslah memiliki ciri, dan sifat yang homogen atau sama. Apabila ciri dan sifat dari gejala itu tidak sama, maka klasifikasi gejala atau data penelitian itu tidak menunjukkan kadar ilmiah yang benar. 

  • Definisi

Perumusan sesuatu (yang disebut definiendum) dengan apa yang dinamakan definiens. Definisi membantu seorang peneliti atau ilmuwan untuk merumuskan sesuatu/ hal agar orang lain lebih mudah memahaminya. Ada beberapa jenis definisi, yang masing-masing dijelaskan berikut ini. 

1)  Definisi etimologis, menjelaskan sesuatu atas dasar asal katanya. Misalnya kata biologi berasal dari bahasa Yunani (bios dan logos), yang artinya ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup.

2)  Definisi stipulatif, merumuskan sesuatu atau istilah tertentu yang akan digunakan untuk masa depan. Pengertian masa depan adalah suatu pengertian yang diarahkan pada kegiatan seminar, ceramah, isi buku dan dalam kegiatan ilmiah tertentu istilah-istilah yang baru dimunculkan.

3)  Definisi deskriptif, menjelaskan sesuatu atas dasar sejarah, ciri, sifat.

4)  Definisi operasional, merumuskan pelaksanaan atau cara kerja dari fungsi dan peran gejala, alat, atau benda tertentu. Definisi operasional lazim digunakan dalam ilmu teknik, dan ilmu pengetahuan kealaman.

5) Definisi persuasif, merumuskan sesuatu dengan tujuan agar rumusan tersebut dapat mempengaruhi pemikiran seseorang. Definisi persuasif sering dipakai dalam kegiatan periklanan yang dimuat di media cetak atau ditayangkan di media elektronik maupun kegiatan kampanye politik, dan sebagainya. 

Harus dipahami bahwa setiap perumusan definisi selalu menggunakan pernyataan bahasa. Dalam ilmu pengetahuan bahasa memegang peran penting karena dapat mengungkapkan segala kegiatan penelitian seorang ilmuwan, baik secara lisan maupun tertulis. 

Bahasa ilmiah (bahasa ilmu), yaitu bahasa yang digunakan seorang ilmuwan dalam penelitiannya, sangatlah penting karena segala upaya pembenaran metodologisnya berada di dalamnya, seperti penjelasan dalam perumusan hipotesis, konsep, definisi, dan teori. 

  • Proses penalaran ialah hipotesis dan teori

1). Hipotesa atau Hipotesis: suatu ramalan, prediksi atau jawaban sementara dalam kegiatan penelitian yang harus dibuktikan kebenarannya. Dalam hipotesis perumusan masalah sangatlah penting. Seorang peneliti harus mampu merumuskan permasalahan penelitian dengan cermat dan teliti. Atas dasar hipotesis itu, akan membuat analisis lebih lanjut. 

2). Teori: hubungan yang sedemikian rupa antara gejala satu dengan gejala lainnya dan hubungan tersebut telah dibuktikan kebenarannya. Teori yang telah teruji kebenarannya berasal dari hipotesis yang telah dirumuskan. 

Referensi

Almasdi Syahza., (2021) Metodologi Penelitian, Edisi Revisi. Unri Press, Pekanbaru.


Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.


Creswell, J. (2008). Educational Research. Planning, conducting, and evaluating quantitative and qualitative research. Pearson-Prentice Hall 


Keraf. S. & Mikhael Dua. 2001. Ilmu Pengetahuan Sebuah Tinjauan Filosofis. Jakarta: Kanisius.


Margono, S. (2007). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.


Priadana, H.M Sidik dan Denok Sunarsi. 2021. Metode Penelitian Kuantitatif. Cetakan Pertama. Pascal Books, Tanggerang.


Raco. 2010. Metode Penelitian Kualitatif: Jenis, Karakteristik, dan Keunggulannya. PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta. 


Rahmadi. 2011. Pengantar Metodologi Penelitian. Cetakan Pertama. Antasari Press, Banjarmasin.


Sudarto. 1997. Metodologi Penelitian Filsafat, Jakarta, PT RajaGrafindo Persada.


Siyoto, Sandu, Ali Sodik. 2015. Dasar Metodologi Penelitian. Cetakan Pertama. Literasi Media Publishing, Yogyakarta.


Mau donasi lewat mana?

Paypal
Bank BNI - An.siti fatimang / Rek - 1860003927932
Jika artikel ini cukup bermanfaat! Mungkin anda bisa bantu saya untuk terus berkembang dengan cara memberikan donasi. Klik icon panah di atas
Seorang penulis lepas manajemen sumber daya manusia, yang fokus tentang kajian human relationship.

Post a Comment

Created by
DMCA.com for Blogger blogs

© ‧ Manajemen Pedia. All rights reserved. Made with ♥ by Jago Desain