Pengertian Metode Penelitian Kuantitatif Menurut Para Ahli, Karakteristik dan Jenis-Jenis Penelitian Kuantitatif

Mengenal metode penelitian kuantitatif menurut para ahli, karakteristiknya dan jenis-jenis penelitian kuantitatif.

Metode penelitian kuantitatif adalah bagian dari salah satu cara dalam melakukan riset-riset ilmiah. Sehingga alangkah pentingnya memahami tentang bagaimana cara melakukan penelitian dengan pendekatan kuantitatif.

Pengertian Metode Penelitian Kuantitatif Menurut Para Ahli, Karakteristik dan Jenis-Jenis Penelitian Kuantitatif
Gambar.Pengertian metode penelitian kuantitatif menurut para ahli, karakteristik dan jenis-jenis penelitian kuantitatif. Sumber. pixabay.com

Untuk itu dalam pembahasan ini mencoba memperkenalkan dasar-dasar dari metode penelitian kuantitatif, karakteristik dalam penelitian tersebut dan jenis-jenis dalam metode penelitian kuantitatif.

Pengertian Metode Penelitian Kuantitatif

Definisi tentang penelitian kuantitatif sebenarnya sudah banyak diuraikan oleh beberapa para ahli, yang bisa digunakan sebagai langkah awal untuk memahami bagaimana melakukan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Adapun pengertian metode penelitian kuantitatif menurut para ahli, yaitu sebagai berikut:

  • Creswell (1944)

Penelitian kuantitatif adalah sebuah penyelidikan tentang masalah sosial berdasarkan pada pengujian sebuah teori yang terdiri dari variabel-variabel, diukur dengan angka, dan dianalisis dengan prosedur statistik untuk menentukan apakah generalisasi prediktif teori tersebut benar.

  • Punch (1988)

Penelitian kuantitatif adalah penelitian empiris di mana data-datanya dalam bentuk sesuatu yang dapat dihitung. Penelitian kuantitatif memperhatikan pengumpulan dan analisis data dalam bentuk numerik.

  • Nana Sudjana dan Ibrahim (2001)

Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang didasari pada asumsi, kemudian ditentukan variabel, dan selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode-metode penelitian yang valid, terutama dalam penelitian kuantitatif.

  • Bryman (2005)

Proses penelitian kuantitatif dimulai dari teori, hipotesis, desain penelitian, memilih subjek, mengumpulkan data, memproses data, menganalisa data, dan menuliskan kesimpulan.

  • Suriasumantri (2005)

Penelitian kuantitatif  adalah penelitian yang dilakukan dengan kajian pemikiran yang sifatnya ilmiah.Kajian ini menggunakan proses logico-hypothetico-verifikatif pada langkah-langkah penelitian yang dilakukan.

  • Kasiram (2008)

Penelitian kuantitatif dapat didefinisikan sebagai suatu proses menemukan pengetahuan dengan menggunakan data berupa angka sebagai alat untuk menganalisis keterangan tentang apa yang ingin diketahui.

  • Wiratna (2014: 39)

Penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedurprosedur statistik atau cara-cara lain dari kuantifikasi (pengukuran).

  • Bambang Prasetyo, et.al (2008: 24)

Definisi penelitian kuantitatif adalah sebuah usaha pemeriksaan secara teliti dan menyeluruh dari sebuah fenomena atau masalah dengan menggunakan ukuran yang objektif dengan tujuan mendapatkan sebuah fakta atau kebenaran serta menguji teori-teori yang muncul atas munculnya suatu fenomena atau masalah.

Karakteristik Metode Penelitian Kuantitatif

Dalam konteks ilmu pengetahuan metode penelitian kuantitatif termasuk dalam filsafat positivisme, karena menghubungkan ilmu alam dalam disiplin ilmu sosial. Berbeda halnya dengan penelitian kualitatif yang merupakan filsafat postpositivisme, sehingga lebih cenderung pada pengungkapan makna terhadap suatu fenomena.

Di sisi lain menurut (Paramita, dkk., 2021: 5) filsafat positivisme memandang suatu bahwa fenomena dalam penelitian dapat diklasifikasikan, relatif tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab akibat. 

Sehingga penelitian kuantitatif yang termasuk dalam filsafat positivisme pada umumnya setiap penerapan dalam melakukan penelitian, tentunya memunyai beberapa karakteristik. Menurut (Paramita, dkk., 2021: 5-6) adapun karakteristik penelitian kuantitatif adalah sebagai berikut:

  • Populasi dan Sampel

Umumnya dilakukan pada populasi atau sampel tertentu yang representatif. dan menggunakan teknik tertentu untuk penarikan sampel, sehingga kesimpulan hasil penelitian dapat digeneralisasikan pada populasi di mana sampel tersebut diambi.

  • Bersifat Deduktif

Berbeda dengan penelitian kualitatif yang proses penelitiannya bersifat induktif atau dari khusus ke umum. Maka proses penelitian kuantitatif bersifat deduktif atau dari umum ke khusus, di mana untuk menjawab rumusan masalah digunakan konsep atau teori sehingga dapat dirumuskan hipotesis.

  • Hipotesis

Barbeda dengan metode penelitian kualitatif yang tidak menggunakan hipotesis. Sedangkan pada penelitian kuantitatif menggunakannya. Kemudian hipotesis tersebut selanjutnya diuji melalui pengumpulan dan lapangan, untuk mengumpulkan data digunakan instrumen penelitian.

  • Data

Berbeda dengan penelitian kualitaif yang datanya berupa kata-kata dari informan. Sedangkan dalam penelitian kuantitatif data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan statistik deskriptif sehingga dapat disimpulkan hipotesis yang dirumuskan terbukti atau tidak. Data kuantitatif berupa angka-angka.

  • Bebas Nilai

Berbeda dengan penelitian kualitatif yang cendurung melihat atau tidak terpisah dengan nilai, seperti budaya, keyakinan, norma dan sebagainya selalu adalah bagian dari nilai yang harus dilihat dalam penelitian kualitatif.

Dalam penelitian kuantitatif studi yang diposisikan sebagai bebas nilai (value free). Sehingga penelitian ini sangat ketat menerapkan prinsip-prinsip objektivitas. Obyektivitas dapat diperoleh antara lain melalui instrument yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Reliabilitias merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi karena elemen tersebut menentukan kualitas hasil penelitian serta generalisasi hasil penelitian selanjutnya.

  • Variabel

Biasanya setiap hipotesis dalam penelitian kuantitatif akan menjadi variabel dalam penelitiannya. Penelitian kuantitatif lebih mementingkan adanya variabel-variabel sebagai objek penelitian, yang selanjutnya variabel tersebut harus dapat didefinisikan dalam bentuk operasional dan dapat diskalakan. 

Jenis-Jenis Meode Penelitian Kuantitatif

Setiap jenis penelitian mempunyai berbagai jenis penelitian yang masing-masing memiliki tujuan dan rancangan penelitian yang sengat berbeda-beda. Oleh karena itu pemilihan jenis penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian akan menentukan hasil yang tepat, yang menurut  (Paramita, dkk., 2021: 12) Pembagian jenis penelitian kuantitatif didasarkan pada penggolongan adalah sebagai berikut: 

Penelitian Eksploratif 

Penelitian dilaksanakan bertujuan untuk menemukan ilmu pengetahuan baru dalam bidang tertentu. Ilmu yang diperoleh melalui penelitian betul-betul baru belum pernah diketahui sebelumnya. Penelitian eksploratif sebagai salah satu jenis penelitian yang tujuannya untuk memberikan penjelasan mengenai konsep yang digunakan dalam penelitian. (Paramita, dkk., 2021: 12)

Penelitian ini mencoba menyediakan jawaban dari pertanyaan yang telah dirumuskan dalam masalah yang akan dijadikan prioritas dalam penelitian selanjutnya. Oleh karena itu penelitian eksploratif merupakan penelitian pendahuluan. 

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjadikan topik baru lebih dikenal oleh masyarakat luas, memberikan gambaran dasar mengenai topik bahasan, menggeneralisasi gagasan dan mengembangkan teori, membuka kemungkinan dilakukan penelitian lanjutan terhadap topik yang dibahas, serta menentukan teknik dan arah yang akan digunakan dalam penelitian berikutnya. Untuk itu diperlukan rancangan penelitian yang baik dan benar sesuai dengan tujuan penelitian. 

Penelitian Diskriptif Kuantitatif 

Penelitian diskriptif dapat berupa penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif maupun kualitatif. Ciri utama penelitian diskriptif yang membedakan dengan penelitian lain adalah penelitian lebih memusatkan pada pemecahan masalah yang ada pada saat penelitian dilakukan (berlangsung), atau berupa masalah/kejadian yang akrual dan berarti. 

Penelitian ini dimaksudkan untuk mendiskripsikan situasi secara tepat dan akurat, bukan untuk mencari hubungan antara vaiabel bebas dan variabel terikat atau untuk membandingkan dua variabel atau lebih untuk menemukan sebab akibat, (Paramita, dkk., 2021: 13)

Penelitian diskriptif kuantitatif merupakan penelitian yang dilakukan untuk memberikan jawaban terhadap suatu masalah dan mendapatkan informasi lebih luas tentang suatu fenomena dengan menggunakan tahap-tahap pendekatan kuantitatif. 

Penelitian Korelasional 

Penelitian korelasi atau korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih tanpa ada upaya untuk mempengaruhi variabel tersebut sehingga tidak terdapat manipulasi variabel (Faenkel dan Wallen, 2008:328). 

Dengan mengetahui tingkat hubungan antara variabel, peneliti ini akan dapat dikembangkan sesuai dengan tujuan penelitian. Penelitian korelasional menggunakan instrumen untuk menentukan apakah, dan untuk tingkat apa, terdapat hubungan antara dua variabel atau lebih yang dapat dikuantitatifkan, (Paramita, dkk., 2021: 13)

Kompleksitas hubungan yang akan diteliti ditentukan oleh seberapa jauh peneliti mampu mengidentifikasi fenomena yang ada. Hubungan antara dua variabel atau lebih akan digambarkan oleh koefisien korelasi ( rxy ). Oleh karena itu jenis penelitian ini biasanya melibatkan ukuran statistik/tingkat hubungan yang disebut dengan korelasi. 

Penelitian Kausal Komparatif 

Penelitian kausal komparatif disebut juga dengan penelitian ex post facto. Kata ex post facto diambil dari Bahasa latin yang berarti ‘setelah fakta’, ini berarti bahwa data dikumpulkan setelah fenomena/kejadian yang diteliti berlangsung. Penelitian ini tidak ada intervensi langsung, karena kejadian telah berlangsung. 

Menurut Kerlinger dalam Emzir (2008) bahwa penelitian kausal komparatif adalah penyelidikan empiris yang sistematis dimana ilmuwan tidak mengendalikan variabel bebas secara langsung karena eksistensi dari variabel tersebut telah terjadi atau karena variabel tersebut pada dasarnya tidak dapat dimanipulasi, (Paramita, dkk., 2021: 13)

Lebih singkatnya, penelitian kausal komparatif adalah penelitian yang mencari tahu mengenai hubungan sebab-akibat. Metode penelitian ini sangat erat kaitannya dengan metode penelitian korelasi. Walaupun demikian, penelitian korelasi dan penelitian kausal komparatif mempunyai perbedaan, yang menurut (Paramita, dkk., 2021: 14) yaitu sebagai berikut:

  • Dalam penelitian korelasi, peneliti tidak mengidentifikasi atau membedakan antara variabel bebas dan variabel terikat.
  • Dalam penelitian kausal komparatif, peneliti berusaha mengidentifikasi hubungan sebab akibat, dan dalam hubungan variabel yang kompleks dibedakan antara variabel bebas dan variabel terikat.

Penelitian Tindakan 

Penelitian tindakan adalah penelitian yang diawali dengan rencana tindakan, tindakan, observasi dan refleksi. Penelitian ini memulai aksi untuk memecahkan masalah dengan langsung mengaplikasikan tindakan pada lingkungan tertentu.

Penelitian tindakan adalah penelitian yang berorientasi pada penerapan tindakan dengan tujuan peningkatan mutu atau pemecahan masalah pada suatu kelompok subyek yang diteliti dan mengamati tingkat keberhasilan atau akibat tindakannya, untuk kemudian diberikan tindakan lanjutan yang bersifat penyempurnaan tindakan atau penyesuaian dengan kondisi dan situasi sehingga diperoleh hasil yang lebih baik, (Paramita, dkk., 2021: 14).

Penelitian Eksperimen 

Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari “sesuatu” yang dikenakan pada subjek yang diteliti. Dengan kata lain penelitian eksperimen mencoba meneliti ada tidaknya hubungan sebab akibat. 

Caranya adalah dengan membandingkan satu atau lebih kelompok eksperimen yang diberi perlakuan dengan satu atau lebih kelompok pembanding yang tidak menerima perlakuan. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang lebih akurat/teliti dibandingkan dengan tipe penelitian lain dalam menentukan hubungan sebab akibat. 

Hal ini dikarenakan dalam penelitian eksperimen peneliti dapat melakukan kontrol terhadap variabel bebas yang diteliti, baik sebelum atau selama penelitian. Sehingga peneliti dapat memanipulasi variabel bebas dan mengatur situasi penelitian dengan benar, yang selanjutnya dapat mengungkapkan faktor-faktor sebab dan akibat, (Paramita, dkk., 2021: 15).

Fraenkel dan Wallen (1993) menyatakan keunikan penelitian eksperimen adalah sebagai satu-satunya penelitian yang memberikan kesempatan kepada peneliti untuk secara langsung dapat mempengaruhi variabel penlitian dan satu-satunya juga tipe penelitian yang dapat menguji hipotesis tentang relasi hubungan sebab akibat. 

Hal ini berarti suatu perlakuan (treatment) dapat dijadikan faktor penyebab terjadi suatu perubahan pada individu. Karena itu variabel bebas pada penelitian ini disebut juga dengan variabel eksperimen atau variabel perlakuan. 

Penelitian Pengembangan 

Penelitian pengembangan (development research) bukan hanya untuk menggambarkan hubungan antara keadaan sekarang tetapi juga untuk menyelidiki perkembangan dan perubahan yang terjadi sebagai fungsi waktu. Menurut (Paramita, dkk., 2021: 16-17) terdapat beberapa bentuk atau pola penelitian pengembangan, yaitu sebagai berikut:

  • Longitudinal study

Pola atau perubahan merupakan suatu kajian pada hasil berdasarkan responden yang sama dalam periode waktu yang berbeda, dengan selang waktu yang sama atau hampir sama. Artinya penelitian dilakukan berulang kali untuk mengetahui perubahan dan pola tertentu.

  • Cross sectional studies

Merupakan pola yang secara langsung mengukur hakikat dan kecepatan perubahan dari sekelompok sampel yang berbeda peringkat dan karateristiknya. Penelitian dilakaukan dalam satu waktu yang sama.

  • Trend study

Bentuk ini dirancang untuk mengetahui dan menetapkan pola perubahan di masa lalu yang digunakan untuk meramalkan keadaan dan pola di masa yang akan datang.

  • Research and development

Jenis penelitian dan pengembangan berbeda dengan penelitian pengembangan, meskipun ada kesamaannya. Penelitian dan pengembangan mencakup dua fase, yaitu: penelitian dan pengembangan. Penelitian ini lebih banyak digunakan pada dunia bisnis. 

Proses pada penelitian R&D terdiri dari mempelajari temuan penelitian yang berkaitan dengan produk yang akan dikembangkan, mengembangkan produk berdasarkan temuan dan merevisinya untuk memperbaiki kekurangan yang ditemukan. 

Referensi

Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah. Metode Penelitian Kuantitatif. (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2008), hal. 24.


Paramita, dkk., 2021. Metode Penelitian Kuantitatif: Buku Ajar Perkuliahan Metodologi Penelitian Bagi Mahasiswa Akuntansi & Manajemen. Edisi Ketiga. Widya Gama Press STIE Widya Gama Lumajang, Jawa Timur.


Paramita, R. W. (2013). Pengaruh Leverage dan Size terhadap ERC dengan Voluntary disclousure sebagai variabel intervening. Jurnal Manajemen dan Akuntansi, 1-15. 


Wiratna, Sujarweni, Metodologi Penelitian: Lengkap, Praktis, dan Mudah Dipahami, (Yogyakarta: Pustaka Baru, 2014),hal.39.



Mau donasi lewat mana?

Paypal
Bank BNI - An.siti fatimang / Rek - 1860003927932
Jika artikel ini cukup bermanfaat! Mungkin anda bisa bantu saya untuk terus berkembang dengan cara memberikan donasi. Klik icon panah di atas
Seorang penulis lepas manajemen sumber daya manusia, yang fokus tentang kajian human relationship.

Post a Comment

Created by
DMCA.com for Blogger blogs

© ‧ Manajemen Pedia. All rights reserved. Made with ♥ by Jago Desain